Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Makin Tren, Apakah Makanan dengan Arang Memiliki Manfaat?
31 Desember 2018 15:24 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Tren makanan di tahun 2018 ini nampaknya semakin inovatif saja. Mulai dari teh yang dicampurkan krim keju, camilan dengan bentuk-bentuk unik, makanan yang menyala di kegelapan, hingga makanan serba hitam. Ya, makanan serba hitam ini sempat menggeser tren makanan berwarna pelangi seperti rainbow toast yang menarik karena keju warna-warninya. Namun, kehadiran makanan serba hitam rupanya tak kalah menarik perhatian bahkan hingga sekarang semakin banyak bermunculan inovasi makanan 'gelap' tersebut.
ADVERTISEMENT
Di Tanah Air sendiri tren makanan ini juga bermunculan mulai dari pizza, pasta, es krim, burger, keju hingga minuman sehat tersaji serba hitam. Warna hitam yang muncul itu berasal dari charcoal atau arang hitam aktif. Eits, tunggu dulu, arang hitam yang dimaksudkan bukan arang yang biasa kita gunakan untuk barbeque atau bakar-bakaran di malam tahun baru nanti, lho.
Melansir Channel News Asia, dikatakan Jaclyn Reutens, ahli diet klinis dari APTIMA Nutrition & Sports Consultants, arang hitam aktif yang dicampurkan pada makanan biasanya terbuat dari bambu atau tanaman yang sudah tidak mengandung oksigen sehingga memunculkan zat karbon alami.
Sifat aktif dari arang berpori inilah yang dapat membantu mengobati keracunan, kembung, dan tingginya asam lambung. Hingga saat ini banyak juga yang percaya jika arang hitam pada makanan bisa dimanfatkan sebagai obat detoks bagi tubuh. Namun sayangnya, anggapan tersebut masih mitos belaka karena belum ada penelitian pasti yang mengatakan jika arang hitam bisa dimanfaatkan untuk detoksifikasi.
ADVERTISEMENT
Arang aktif sendiri hadir dalam berbagai bentuk. Pada makanan arang biasanya sudah berbentuk bubuk yang digunakan hanya sebagai pewarna, namun, terdapat juga tablet arang yang dikonsumsi sebagai obat diare.
Meski mengandung manfaat yang cukup baik untuk tubuh, mengkonsumsi arang hitam ini juga tak boleh sembarangan terutama pada obat diare. Dilanjutkan Reutens, arang hitam dalam obat diare aman apabila dikonsumsi dalam jumlah kecil atau sesuai anjuran dokter. Jika berlebihan, sifat arang aktif yang dapat mengobati keracunan dengan menyerap semua zat di pencernaan bisa berujung buruk akibat terbawanya semua zat termasuk nutrisi baik dalam usus.
Maka dari itu, obat diare dengan arang aktif tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai obat-obatan harian. Disarankan Grace Kwok, manajer pengembangan bisnis perusahaan manufaktur makanan Swan Lake Food Industries, jangan mengkonsumi obat diare seperti ini saat mau makan atau mendekati waktu makan. Waktu yang baik adalah beberapa saat sesudah makan. Lebih jauh, arang aktif pada obat-obatan juga memiliki efek samping seperti sembelit, sakit perut, mual hingga sumbatan pada usus.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari arang yang dimanfaatkan dalam dunia medis ini, kamu juga dirasa perlu membatasi memakan makanan dengan campuran charcoal. Ini dikarenakan jika jumlah arang aktif yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak maka efeknya juga bisa sama dengan meminum obat diare. Selain itu, memakan apapun secara berlebihan juga tidak baik, bukan?