Mengenal Sustainable Food dan Cara Mempraktikkannya

21 Agustus 2024 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bercocok tanam di rumah Foto: dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bercocok tanam di rumah Foto: dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sustainable food atau pangan berkelanjutan menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Banyak perusahaan makanan dan minuman yang kini memfokuskan produknya sebagai brand pangan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

Lantas, apa sebenarnya sustainable food itu?

Ilustrasi makanan berkelanjutan. Foto: Shutterstock
Mengutip laman website Universitas Maryville, Amerika Serikat, sustainable food merupakan bahan makanan yang memiliki dampak baik, bukan hanya untuk manfaat kesehatan, melainkan juga terhadap lingkungan sekitar. Ya, sustainable food bukan hanya soal produk tapi juga dampak pembuatannya untuk sekitar.
Pangan berkelanjutan seperti ini telah diproduksi melalui praktik pertanian yang paling tidak berbahaya untuk lingkungan. Bahkan manfaatnya juga harus bisa dirasakan dalam kurun waktu panjang.
Sementara itu, juru masak sekaligus pebisnis Amerika Serikat, Martha Stewart mengungkap dalam website resminya bahwa sustainable food adalah, produksi bahan pangan, serat, atau produk hewani serta nabati lain yang diolah dengan teknik khusus untuk menjaga lingkungan, kesehatan masyarakat, dan bahkan kesejahteraan hewan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Makanan berkelanjutan ini pada praktiknya terdiri dari hasil pangan alami, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, ikan hingga unggas. Sementara, makanan olahan seperti nugget, sosis, dan lainnya tidak termasuk di dalamnya.

Apa manfaat dan bagaimana cara mempraktikkan sustainable food?

Ilustrasi diet Mediterania. Foto: Kiian Oksana/Shutterstock
Seperti yang sudah disebutkan, sustainable food bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan tapi juga lingkungan. Maka itu, makanan seperti ini harus dirancang dengan sistem yang ramah lingkungan sejak awal. Mulai dari pembibitan, panen, hingga produksi.
Tak hanya bahan makanan itu sendiri, pola makan berkelanjutan juga ada. Organisasi Pangan dan Pertanian AS menyebut pola makan Mediterania adalah salah satu praktik makan berkelanjutan yang baik. Ini karena, pola makan tersebut mengedepankan manfaat kesehatan jangka panjang; dan manfaatnya untuk lingkungan.
ADVERTISEMENT
Saat menjalankan pola makan ini kamu hanya diperbolehkan makan sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, unggas, dan minyak zaitun. Sementara, untuk daging merah, gula dan susu berlemak harus dikurangi.
Lantaran menggunakan bahan pangan dari alam, pola makan Mediterania digadang-gadang sebagai diet paling sehat di dunia. Predikat ini sudah diberikan selama tujuh tahun berturut-turut. Diet berkelanjutan ini juga dinilai mampu memperpanjang umur.
Jika kamu mau mempraktikkannya, maka bisa memulai dengan membeli bahan makanan alami. Perhatikan pula bagaimana sistem penanaman dan pengolahan bahan makanan yang hendak dibeli. Alih-alih memilih sayuran biasa, kamu bisa memulai dengan membeli sayuran organik.