Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bagi pencinta kuliner sejati, tidak lengkap rasanya bila belum menyantap makanan dari berbagai negara. Berwisata kuliner menjadi agenda wajib setiap kali bepergian. Bahkan, mereka memiliki daftar makanan tersendiri. Mulai dari mencicipi sajian khas hingga makanan ekstrem .
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, jika kamu mendapat kesempatan mencoba makanan langka, maka jangan sia-siakan, ya. Sebab, walau terkadang makanan langka harganya mahal, kesempatan itu bisa jadi pengalaman berharga seumur hidup.
Apa saja makanan langka yang patut kamu coba tersebut? Dari mulai yang sulit ditemukan sampai berbahaya ada, lho. Makanya, yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini, seperti mengutip Insider.
1. Keju keledai
Hasil perahan susu keledai rupanya mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan susu sapi. Dalam satu liter susu keledai, sudah bisa diolah menjadi keju eksklusif. Terlebih produksi susu dari keledai terbilang lebih sedikit dari susu sapi. Dalam kurun waktu 24 jam, mereka hanya bisa memperoleh 1 liter susu.
Maka dari itu, proses pengolahan keju tersebut sangatlah terlindungi. Wajar, kalau keju dari susu keledai menjadi salah satu yang spesial dan langka di dunia. Untuk satu pon keju dibanderol USD 500 atau Rp 7,2 juta.
ADVERTISEMENT
2. Ikan fugu
Negeri Sakura memang terkenal akan makanan unik nya. Salah satunya ikan fugu, yang mempunyai kadar toksisitas tinggi. Konon, rasa ikan fugu dinilai sangat lezat, apalagi jika diiris menjadi sashimi. Namun di lain sisi, makanan ini dianggap paling berbahaya di dunia.
Lantaran organ hati, mata, dan ovarium hewan dengan sebutan ikan buntal tersebut sangat beracun. Maka itu, penyajian ikan sudah diatur sedemikian rupa oleh pemerintah Jepang. Bagi para koki atau juru masak yang menyajikan ikan itu pun harus melalui pelatihan dan ujian khusus agar dapat menghidangkan sesuai standar.
3. Ham iberia
Mempunyai habitat asli di Semenanjung Iberia, babi Iberia hitam merupakan hewan dengan rasa daging yang konon sangat lezat. Tak seperti kebanyakan babi, hewan itu lebih sering memakan biji-bijian sehat.
ADVERTISEMENT
Masyarakat lokal menyukai bagian kaki dari hewan ini. Konon, kaki babi Iberia harus dikubur garam selama 15-20 hari dan diawetkan bertahun-tahun, sebelum akhirnya bisa dimasak. Potongan daging kaki itu memiliki rasa unik; yakni manis, gurih, sampai pedas.
4. Ayam Dong Tao
Jenis ayam dong tao asal Vietnam, sering juga dikenal sebagai ayam naga. Hal ini jelas terlihat dari postur tubuhnya yang berkali lipat lebih gemuk, terutama di bagian kaki. Di Vietnam, daging ayam dong tao menjadi hidangan utama untuk merayakan tahun baru.
Dagingnya cenderung berwarna gelap, bahkan hampir kemerahan. Untuk menyajikan unggas tersebut, setidaknya unggas ini harus lulus standar tinggi, agar dianggap layak makan. Biasanya, ayam yang masuk kualifikasi berciri khas tinggi, beratnya 5 kilogram, kaki merah, serta berbulu hitam mengkilat.
ADVERTISEMENT
5. Truffle putih
Jamur truffle secara umum sudah dianggap sebagai makanan langka. Tapi, bila mendengar truffle putih, maka ini lebih langka dibandingkan truffle biasa. Tumbuh di antara pohon ek dan akar pohon kemiri, truffle alba putih tak bisa secara mudah ditemukan begitu saja.
Para produsen membutuhkan bantuan anjing atau babi pengendus untuk menemukan truffle alba putih ini. Bentuknya pun cukup unik. Tak memiliki cangkang, warnanya emas, dan seperti gumpalan tanah. Aroma dari truffle putih kurang lebih mirip dengan bawang putih, namun beraroma kayu.
6. Ayam cemani
Jika Vietnam beternak ayam naga dong tao, di Indonesia ada ayam cemani. Konon, ayam jenis ini memiliki warna hitam arang, bahkan sampai ke organ dalamnya. Tak heran, kalau unggas itu jadi salah satu makanan unik dan langka.
ADVERTISEMENT
Karena keunikannya, satu ekor ayam cemani dijual dengan harga fantastis; sekitar USD 200 atau Rp 2,9 juta. Tapi, dikarenakan unggas itu dikabarkan berpotensi menyebarkan penyakit flu burung, maka beberapa negara memboikot bahan makanan tersebut.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya