Polling kumparan: 19,32% Pembaca Sudah Berhenti Minum Minuman Manis

4 Oktober 2022 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi warga minum Boba Drink. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warga minum Boba Drink. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Sebanyak 19,32 persen pembaca kumparan mengaku sudah berhenti mengonsumsi minuman manis demi menjaga kesehatan. Pernyataan tersebut diperoleh berdasarkan polling kumparan yang diedarkan pada 26 September-4 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 1.465 responden yang menjawab polling ini. Sebanyak 308 orang berhenti mengonsumsi minuman manis demi menjaga kesehatan. Sementara, 439 orang atau 30,78 persen pembaca menyatakan masih sering mengonsumsi minuman manis, dan 718 orang di antaranya hanya sesekali.
Sebelumnya, minuman kekinian seperti Esteh Indonesia tengah mengalami sorotan publik. Hal ini merupakan buntut kasus seorang konsumen yang mengkritik Esteh Indonesia karena produk Chizu Red Velvet dinilai terlalu manis dan menggambarkannya sebagai minuman yang mengandung gula 3 kg. Pihak Esteh Indonesia pun langsung melontarkan somasi dan mendesak konsumer tersebut untuk meminta maaf.
"Selamat pagi, perkenalkan saya Gandhi sebagai pemilik akun twitter @gandhoyy yang pada beberapa hari lalu saya membuat twit yang tidak mengenakkan kepada perusahaan minuman PT ES Teh Indonesia Makmur yang di mana saya mencela produk yang saya konsumsi yang menyebabkan kerugian," tulisnya di akun Twitter pribadinya, dikutip Senin (26/9).
ADVERTISEMENT
Akibatnya, publik pun banyak yang mengecam dan kecewa dengan langkah yang diambil Esteh Indonesia. Bahkan, banyak dari mereka yang juga bereaksi dengan enggan membeli produk Esteh Indonesia kembali.
Nagita Slavina (Kanan) jadi CEO Esteh Indonesia menggantikan Haidhar Wurjanto. Foto: Instagram/@haidharwurjanto
Setelah mendapat banyak kecaman, Esteh Indonesia akhirnya mengaku sudah berdamai dengan konsumen yang disomasi. Perusahaan juga meminta maaf tindakan somasi tersebut membuat gaduh.
Imbas dari kasus tersebut, persoalan minuman manis dari kedai franchise terhadap kesehatan seseorang kian menjadi sorotan. Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo angkat bicara soal kadar gula berlebih dalam minuman tersebut.
“Ingat loh, Indonesia saat ini juara dunia nomor lima jumlah penderita diabetes. Kondisi ini harus dijadikan warning untuk menyelamatkan anak bangsa ini dari berbagai penyakit yang muncul akibat kebanyakan mengkonsumsi gula serta makanan dengan kadar gula tinggi,” kata Rahmad Handoyo dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Selasa (27/9).
ADVERTISEMENT
Awas! Bahaya Konsumsi Gula Berlebih. Foto: kumparan
Ternyata, berdasarkan penelitian pada Januari 2017 di Food Science & Nutrition, minuman kekinian berukuran 473 mililiter sudah mengandung sekitar 38 gram gula. Padahal gula yang dibutuhkan oleh manusia hanya sekitar 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan per hari.
Saat satu orang mengkonsumsi gula secara berlebih, efek buruk pun jelas akan mengintai tubuh dan berdampak langsung pada kondisi kesehatannya. Beberapa penyakit yang mengancam yaitu risiko diabetes tinggi, mempercepat pikun, penuaan dini, hingga obesitas.