Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Raja Charles III Larang Penyajian Foie Gras ke Seluruh Dapur Kerajaan Inggris
24 November 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Food and Wine, aturan pelarangan foie gras sebenarnya sudah berlaku sejak 2008 silam. Namun tiga tahun kemudian, aturan tersebut tidak diterapkan lagi. Barulah pada November 2022 ini, aturan tersebut kembali berlaku dan diterapkan di semua tempat tinggal di kerajaan.
Foie gras adalah hidangan khas Prancis yang terbuat dari hati angsa atau bebek. Hidangan ini memiliki harga yang mahal dan sangat populer di Eropa. Meskipun terkenal, ternyata hidangan ini dilarang di beberapa negara. Hal tersebut karena dalam prosesnya terjadi kekejaman pada hewan.
Berita akan kebijakan ini langsung datang dari Tony Johnstone-Burt selaku koki kerajaan. Tony menyampaikan bahwa larangan tersebut berlaku di semua kediaman Raja termasuk Balmoral, Sandringham, Kastil Windsor, Kastil Hillsborough, dan Istana Buckingham . Dia juga memastikan bahwa tidak ada rencana tentang perubahan kebijakan ini.
People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), selaku organisasi peduli hewan menyambut baik kebijakan baru tersebut. Sebagai ucapan terima kasih, organisasi ini mengirimkan faux gras yang dibuat oleh koki vegan terkenal Alexis Gauthier.
ADVERTISEMENT
“PETA mendorong semua orang untuk mengikuti petunjuk Raja dan meninggalkan foie gras dari menu Natal ini dan seterusnya," tambah Elisa Allen selaku wakil presiden program PETA di Inggris.
PETA berperan dalam mendorong pelarangan impor dan penjualan foie gras di dalam negeri. Meskipun dilarang di Inggris, foie gras masih bisa ditemui di tempat lainnya. Hal ini pun dianggap sebagai kebijakan yang kontradiktif.
Sementara itu, Raja Charles III sendiri diketahui sebagai sosok yang mendukung pertanian berkelanjutan. Di awal tahun ini saja, Raja Inggris ini membicarakan tentang pekerjaannya dengan pertanian organik serta kekhawatiran tentang penggunaan antibiotik.
"Salah satu alasan saya menjadi organik 40 tahun lalu adalah karena saya merasa ada penggunaan antibiotik yang berlebihan," jelas Raja Charles III, dikutip dari The Guardian.
ADVERTISEMENT
Semenjak dari situ, Raja Charles III tidak hanya memberlakukan kebijakan tentang lingkungan saja. Tetapi dia juga memberlakukan pola hidup dengan bahan organik serta mengutamakan keberlanjutan lingkungan.
Penulis: Monika Febriana