Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rekomendasi Jajanan Tempo Doelo di JF3 Food Festival, Ada yang dari Tahun 1870
24 Agustus 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah, bagi kamu yang ingin mencicipi cita rasa autentik dari masa lalu, berikut beberapa rekomendasi jajanan tempo dulu yang usianya sudah puluhan tahun namun tetap eksis di JF3 Food Festival 2024. Apa saja? Simak selengkapnya di sini.
Asinan Rujak Juhi Pak Tata Sejak 1978
Rujak Juhi Pak Tata adalah salah satu jajanan khas Betawi yang telah eksis sejak tahun 1978. Dikutip dari laman Indonesia Kaya, rujak juhi bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga merupakan simbol kekayaan budaya dan cita rasa Betawi yang terlahir dari perpaduan budaya Jawa, Sunda, dan Tionghoa.
ADVERTISEMENT
Hidangan ini menggunakan juhi atau cumi-cumi yang telah difermentasi dan dikeringkan. Nama juhi sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, mencerminkan pengaruh kuat dari budaya Tionghoa dalam menciptakan cita rasa unik dari rujak juhi.
Dalam penyajiannya, rujak juhi dilengkapi dengan bahan-bahan segar seperti kol, kentang, selada, dan timun. Alih-alih menggunakan gula jawa dan cabai seperti rujak pada umumnya, rujak juhi mengandalkan saus kacang yang segar untuk memberikan cita rasa yang khas dan nikmat.
Tak ketinggalan, kerupuk mi kuning yang renyah juga menjadi pelengkap sempurna. Untuk menikmati satu porsi asinan Betawi atau rujak juhi di sini, kam hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 35 ribu. Selain itu, Pak Tata juga menawarkan kerupuk siram yang dibanderol dengan harga Rp 33 ribu per porsi.
ADVERTISEMENT
Martabak Kubang Hayuda Sejak 1971
Kuliner legendaris lainnya yang harus dicoba adalah adalah Martabak Kubang Hayuda. Ini adalah camilan khas dari wilayah Kubang, Padang, Sumatera Barat yang telah ada sejak tahun 1971.
Hayuda atau Haji Yusri Darwis yang merupakan merupakan pelopor martabak kubang tersebut berhasil membawa keunikan kuliner ini dari kampung halamannya hingga menjadi terkenal di berbagai daerah di Indonesia.
Dikutip Antara, awalnya, martabak racikan Hayuda dikenal dengan sebutan Martabak Mesir. Namun, karena penggunaan nama negara, merek tersebut kemudian diubah menjadi Martabak Kubang Hayuda yang kini dikenal luas.
Pengunjung dapat menikmati ragam menu Martabak Kubang Hayuda dengan harga mulai Rp20 ribu hingga Rp58 ribu. Selain martabak, gerai ini juga menyajikan roti cane dan nasi goreng dengan rasa serta aroma yang khas.
ADVERTISEMENT
Java Loenpia 1870
Kuliner legendaris yang patut dicoba lainnya adalah Java Loenpia, jajanan khas dari kota Semarang sudah ada sejak tahun 1870. Kini, Java Loenpia telah memasuki generasi kelima pengelolaannya dan tetap mempertahankan keaslian serta kelezatan resep warisan keluarganya.
Dikutip dari laman Java Loenpia, saat ini Java Loenpia yang dikelola oleh Shella Audry, generasi kelima dari dinasti Loenpia Semarang, menawarkan cita rasa khas dengan resep turun-temurun dari kakeknya, Siem Swie Yek.
Nia, salah satu petugas yang berjaga di booth Java Loenpia, mengeklaim, loenpia mereka tidaklah bau. Selain itu, yang membedakan loenpia dengan loenpia lainnya adalah penggunaan bawang pre. Agar tetap segar, bawang pre langsung dikirimkan dari Semarang.
"Ciri khas Java Loenpia 1870 ada di tambahan bawang pre," kata Nia saat ditemui di JF3 Food Festival di La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading.
ADVERTISEMENT
Pengunjung dapat menikmati Java Loenpia dengan harga mulai dari Rp 28 ribu hingga Rp 35 ribu untuk loenpia yang sudah digoreng. Selain itu, satu pack loenpia yang belum digoreng juga dapat dibeli seharga Rp 135 ribu.
Mie Aceh Seulawah Sejak 1996
Untuk warga Jakarta Selatan, Mie Aceh Seulawah mungkin sudah tidak asing lagi. Jajanan khas Aceh ini kembali hadir di JF3 Food Festival.
Ini bukanlah kali pertama Mie Aceh Seulawah berpartisipasi di JF3 Food festival, menurut petugas yang berjaga, mereka telah ikut serta sekitar tujuh kali.
"Kalau saya sih udah tahun ketujuh jaga di sini, tapi gak tahu yang lainnya mungkin ada juga sebelum saya," katanya.
Mie Aceh Seulawah memang dikenal dengan rasa yang autentik dan ringan di lidah. Mi kuning tebal yang digunakan dimasak dengan bumbu khas yang meresap sempurna, dipadukan dengan potongan daging sapi yang menambah kelezatan.
ADVERTISEMENT
Selain varian daging sapi, Mie Aceh Seulawah juga menawarkan pilihan lain seperti ayam, udang, spesial, kepiting, dan vegetarian.
Ronde Jahe Alkateri Sejak 1984
Setelah puas berburu kuliner gurih di JF3 Food Festival, saatnya kamu mencoba sajian manis yang juga tak kalah menggugah selera. Salah satu booth menarik yang patut dicoba adalah Ronde Jahe Alkateri asli Bandung yang sudah dikenal dengan kelezatannya sejak tahun 1984.
Sebagai pendatang baru di JF3 Food Festival, Ronde Jahe Alkateri menawarkan berbagai pilihan yang menghangatkan tubuh. Selain ronde, kamu juga bisa menikmati berbagai minuman rempah rimpang seperti Sereh Nipis, Rosalinda, dan Bandrek.
Untuk harga, Ronde Jahe Alkateri dibanderol mulai dari Rp 32-34 ribu per porsi. Minuman rempah rimpang seperti Sereh Nipis, Rosalinda, dan Bandrek ditawarkan dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu. Sementara itu, Wedang Jahe tersedia mulai dari Rp 15-30ribu, dan Si Lemon yang terdiri dari lemon, jahe, kunyit, dan madu, dijual dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu.
ADVERTISEMENT
Masih banyak jajanan legendaris lainnya yang bisa kamu coba di JF3 Food Festival. Bagi kamu yang ingin merasakan kelezatan kuliner dari seluruh penjuru Indonesia tanpa harus bepergian jauh, catat tanggalnya ya, festival ini hanya berlangsung selama 45 hari saja, mulai dari 16 Agustus hingga 29 September 2024. Acara ini digelar di La Piazza, Sumarecon Mall Kelapa Gading.
Gimana, tertarik buat ke sini?