Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, sayuran mentah sering dijadikan sebagai lalapan sebagai teman makan . Lalapan berupa mentimun, kemangi, selada, dan tomat adalah contoh sayuran mentah yang biasa dikonsumsi.
Meski banyak sayuran yang aman dan bermanfaat dikonsumsi mentah, tapi ada beberapa jenis sayuran yang sebaiknya tidak dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, lho. Apa saja? Simak selengkapnya di sini seperti dikutip Health Digest.
Kentang
Kentang yang dimasak mungkin lembut dan renyah, tetapi jika kamu menggigit kentang mentah, kamu akan merasakan tekstur keras dan rasa pahit. Ini sudah cukup alasan untuk menghindari kentang mentah, tetapi mereka juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, sakit perut, atau diare, jelas MedicineNet.
Kentang mentah sebagian besar terdiri dari pati resisten yang sulit dipecah oleh tubuh. Untungnya, pati resisten ini hilang saat kentang dimasak.
ADVERTISEMENT
"Untuk manfaat paling besar dan risiko paling sedikit dari kentang adalah dipanggang, kukus, tumis, atau masak dengan cara lain," kata Ashvini Mashru, pemilik Wellness Nutrition Concepts, kepada Prevention dikutip dari Health Digest.
Selain itu, kentang hijau memiliki kandungan solanin yang tinggi. Solanin adalah senyawa beracun yang bisa, dalam jumlah kecil sekalipun dapat merusak sistem saraf pusat atau bahkan berakibat fatal. Jika melihat area hijau pada kentang, pastikan untuk memotong bagian tersebut sebelum dimasak.
Daun Rhubarb
Menurut laporan WebMD, rhubarb adalah sayuran yang nutrisinya dapat membantu mengelola kadar kolesterol, mendukung kesehatan tulang, melindungi dari sembelit, dan masih banyak lagi. Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, rhubarb juga bisa memiliki efek buruk jika dimakan berlebihan.
ADVERTISEMENT
Rhubarb tidak boleh dimakan seluruhnya, melainkan hanya batangnya yang bisa dikonsumsi baik, dimasak atau mentah. Di sisi lain, makan daun rhubarb bisa beracun karena kandungan asam oksalat yang tinggi dalam tanaman tersebut.
Menurut para ahli di Mount Sinai, tanda-tanda keracunan daun rhubarb termasuk luka pada mulut, mual, muntah, batu ginjal, kesulitan bernapas, suara serak, dan urine yang berwarna merah. Dalam kasus yang parah, seseorang dapat mengalami koma atau kejang-kejang.
Singkong
Yuca atau singkong bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam bentuk mentah karena kulitnya mengandung sianida yang cukup tinggi. Oleh karena itu, konsumsi singkong mentah bisa berpotensi mengancam nyawa jika tidak dimasak dengan benar.
Dalam studi retrospektif tahun 2018, para peneliti menganalisis 14 kasus dugaan keracunan makanan singkong yang dilaporkan di Filipina pada tahun 2015, dua di antaranya fatal. Meskipun kasus-kasus tersebut tidak dapat dikonfirmasi karena kurangnya tiocianat dalam sampel urin—yang merupakan hasil pemecahan kecil dari sianida oleh tubuh—hampir setiap kasus melibatkan konsumsi singkong rebus.
ADVERTISEMENT
Para peneliti berteori bahwa pengolahan sayuran yang tidak tepat telah berkontribusi pada kasus-kasus tersebut dan menekankan perlunya upaya pendidikan publik. Untuk mencegah risiko keracunan, sangat penting untuk mengolah singkong dengan benar sebelum dikonsumsi. Pastikan untuk selalu mengupas dan memasak singkong dengan baik agar sianida yang terkandung di dalamnya hilang dan aman untuk dikonsumsi.
Kol dan kecambah
Kol, serta kecambah lobak dan alfalfa, juga sebaiknya dihindari mentah. Kol yang dimasak mungkin sempurna untuk sup yang mengenyangkan, tetapi menurut HealhShots, kol mentah dapat meningkatkan risiko infeksi salmonella atau E. coli.
Hal yang sama berlaku untuk kecambah mentah, yang juga berisiko menyebabkan infeksi listeria. Dalam wabah Salmonella tahun 2022 yang melibatkan lebih dari 60 kasus di delapan negara bagian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melacak sumber dugaan penyakit tersebut ke merek kecambah alfalfa mentah. Sayangnya, bahkan kecambah mentah yang disajikan di restoran tidak menghilangkan risiko ini.
ADVERTISEMENT
Tergantung pada tingkat keparahan infeksinya, keracunan makanan dapat menyebabkan muntah, mual, diare, dan komplikasi serius bagi kelompok rentan. Untuk membantu mengurangi risiko penyakit bawaan makanan, kol dan kecambah adalah dua sayuran yang sebaiknya dicuci dan dimasak dengan baik sebelum dimakan.
"Kecambah sebaiknya dibeli segar—dari petani ke pasar adalah yang terbaik—dan saya merekomendasikan agar anak kecil, wanita hamil, orang tua, dan mereka yang memiliki kekebalan tubuh lemah menghindarinya sama sekali," kata ahli diet terdaftar Lisa Cohn kepada Prevention.
Sayuran cruciferous
Meskipun sayuran cruciferous memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, mereka lebih baik dimasak untuk beberapa orang. Ini termasuk brokoli, kembang kol, kale, dan kubis Brussel. Menurut para ahli di Advanced Endoscopy & Surgical Center, meskipun mereka mungkin tidak menimbulkan risiko kesehatan yang sama seperti kentang mentah atau daun rhubarb, sayuran ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS).
ADVERTISEMENT
Sayuran kaya belerang ini dapat memicu kembung dan gas. Mereka juga mengandung gula yang sulit dicerna oleh tubuh. Namun, memasak sayuran cruciferous membuatnya lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan kita.