Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Omakase sendiri bukanlah nama hidangan sushi , melainkan cara unik di mana chef menyajikan makanan kepada pelanggan. Dikutip dari laman Britannica, istilah omakase berasal dari bahasa Jepang yang berarti "saya serahkan kepada Anda."
Dalam konsep ini, pelanggan memberikan kepercayaan penuh kepada sang koki untuk memilih dan menyajikan makanan sesuai dengan bahan yang tersedia pada hari itu. Jadi, alih-alih memesan dari menu, pelanggan jutsru membiarkan sang chef berkreasi.
Istilah omakase pertama kali muncul pada tahun 1967 dan mulai populer di tahun 1990-an. Biasanya, omakase disajikan di konter sushi, di mana pelanggan dapat melihat langsung bagaimana koki menyiapkan setiap hidangan. Tak jarang, makanan ini juga ditemani dengan minuman beralkohol yang dipilih khusus untuk melengkapi rasa dari hidangan yang disajikan.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, persiapan omakase tidak terbatas pada sushi saja, tapi juga bisa mencakup hidangan khas Jepang lainnya seperti tiram, tuna sirip biru, dan bulu babi. Beberapa koki bahkan menambahkan sentuhan inovatif dengan menggabungkan rasa dari tradisi kuliner lain, seperti maple, kenari, aprikot, foie gras, dan lemak ayam.
Selain itu, pilihan hidangan dalam omakase juga ditentukan oleh preferensi pribadi koki dan cara pandangnya terhadap kuliner. Oleh karenanya, para pelanggan sering memilih koki yang sesuai dengan selera mereka.
Harga omakase memang cenderung lebih mahal. Namun, ada juga pilihan yang lebih terjangkau. Banyak restoran omakase biasanya menyediakan menu dan tidak mencantumkan harga secara langsung, tetapi ada juga restoran yang memberikan informasi harga dan menawarkan pilihan tambahan dengan biaya ekstra.
ADVERTISEMENT
Tradisi omakase dimulai di Jepang pada tahun 1990-an untuk melayani pelanggan kaya yang baru mengenal sushi dan makanan laut, tetapi tidak ingin terlihat kurang paham tentang hidangan tersebut.
Solusi praktisnya adalah membiarkan koki yang memilihkan menu, sehingga pengunjung bisa menikmati makanan kelas atas tanpa perlu merasa malu. Dengan cara ini, koki juga bisa menyajikan hidangan terbaik tanpa harus mengungkapkan jika ada bahan tertentu yang sudah habis.
Dalam proses penyajian omakase, koki tidak hanya menyajikan hidangan, tetapi juga berinteraksi dengan tamu untuk memahami selera dan kebutuhan mereka, sehingga bisa menciptakan pengalaman yang menyenangkan. Bagi yang memilih omakase, penting untuk siap mencoba berbagai hidangan yang mungkin tidak biasa.
Namun, jika ada pengunjung yang ingin menghindari makanan yang tidak familiar, mereka bisa memilih osusume, yang artinya "direkomendasikan" dalam bahasa Jepang. Dalam hal ini, restoran akan menawarkan hidangan yang sesuai dengan preferensi tamu.
ADVERTISEMENT
Ada juga pilihan bersantap lain yang mirip dengan omakase, yaitu kaiseki. Kaiseki adalah hidangan tradisional Jepang yang terdiri dari beberapa hidangan, menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi yang disiapkan dengan cara sederhana. Namun, berbeda dengan omakase, kaiseki memiliki menu tetap yang bergantung pada musim, dan setiap hidangan disiapkan dengan cara yang berbeda.