5 Artis yang Masuk Nominasi 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' FFI 2019

20 November 2019 12:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Artis Nirina Zubir saat hadir di peluncuran produk bayi di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis, (1/8). Foto: Ronny/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Artis Nirina Zubir saat hadir di peluncuran produk bayi di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis, (1/8). Foto: Ronny/kumparan
ADVERTISEMENT
Ajang penghargaan bagi insan perfilman Tanah Air, Festival Film Indonesia (FFI) atau Piala Citra 2019, bakal diselenggarakan 12 Desember mendatang. Dipastikan para sineas dan artis akan memperebutkan piala dari 21 nominasi yang diikutsertakan.
ADVERTISEMENT
Nantinya, dalam ajang tersebut juga akan dipilih pemeran utama wanita terbaik. Nama-nama seperti Nirina Zubir, Raihaanun, Sha Ine Febriyanti, Sissy Priscillia, serta Adhisty Zara masuk dalam nominasi tersebut.
Nominasi 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' FFI 2019 Foto: Sabryna Putri Muviola
Lantas, bagaimana sepak terjang kelima aktris tersebut selama berkecimpung di dunia akting? Berikut ulasannya.
Nirina Zubir. Foto: Garin Gustavian/kumparan
Nirina Zubir masuk kategori sebagai 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' dalam FFI 2019. Nominasi tersebut didapatkan karena perannya sebagai Emak dalam 'Keluarga Cemara'. Film itu disaksikan lebih dari 1,7 juta penonton di bioskop pada tahun ini.
Nama Nirina Zubir sendiri mulai dikenal masyarakat Indonesia sejak menjadi VJ MTV di awal tahun 2000-an. Gaya bicaranya yang lugas dan ceria membuatnya mudah diingat dan diterima banyak orang.
Seiring berjalannya waktu, Nirina mulai mengembangkan sayapnya ke dunia akting. Ia bermain dalam sejumlah film layar lebar dan pernah mendapatkan penghargaan atas perannya tersebut.
Nirina Zubir Foto: Munady
Lebih dari 20 film pernah dibintanginya. Perempuan berusia 39 tahun tersebut pertama kali berakting saat membintangi film berjudul '30 Hari Mencari Cinta' pada 2003.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, ia membintangi film 'Mirror', 'Heart', 'Get M4rried', 'Kamulah Satu-satunya', 'Love is Cinta', 'Purple Love', 'Hafalan Salat Delisa', 'Bidadari-Bidadari Surga', dan 'Comic 8'.
Dalam film berjudul 'Heart' yang tayang pada tahun 2006 lalu, Nirina mendapatkan piala Citra sebagai 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' sebagai Rachel.
Pemain film Twivortiare Raihaanun Soeriaatmadja saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Raihaanun masuk nominasi sebagai 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' dalam ajang FFI 2019. Nominasi tersebut didapatkan karena perannya sebagai korban perkosaan di film '27 Steps of May'.
Meski film layar lebar yang dibintanginya tak banyak, kemampuan berakting Raihaanun telah diakui oleh banyak pihak. Hal ini terbukti saat ia mendapatkan sejumlah penghargaan atas kemampuan aktingnya.
Pemilik nama lengkap Siti Hafar Raihaanun Nabila ini mulai dikenal masyarakat saat membintangi film berjudul 'Badai Pasti Berlalu' yang dirilis pada 14 Februari 2007.
ADVERTISEMENT
Kemampuan aktingnya pun langsung mendapat pengakuan dari sejumlah pihak. Ia dinominasikan sebagai 'Aktris Pendatang Baru Terbaik' di Indonesian Movie Awards 2007, 'Pendatang Baru Terfavorit' di Indonesian Movie Awards 2007, dan 'Breakthrough Actor/Actress' di MTV Indonesia Movie Awards 2007 berkat perannya tersebut.
Pemain film Twivortiare Raihaanun Soeriaatmadja saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Sebulan setelah film 'Badai Pasti Berlalu' dirilis, tepatnya pada 17 Maret 2007, Raihaanun mantap melepas masa lajangnya. Di usia 19 tahun, ia menikah dengan Teddy Soeriaatmadja, sutradara film layar lebar perdananya.
Setelah menikah, Raihaanun melanjutkan kariernya sebagai pemain film dengan membintangi 'Heart-Break.com' pada 2009. Di film karya sutradara Affandi Abdul Rachman itu, ia beradu akting dengan Ramon Y. Tungka, Gary Iskak, hingga Omesh.
Raihaanun kembali membintangi film yang disutradarai oleh suaminya, Teddy Soeriaatmadja, dua tahun kemudian. Berjudul 'Lovely Man', film tersebut rilis 30 September 2011.
Pemain film Twivortiare Raihaanun Soeriaatmadja saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Setelah lima tahun tak membintangi film layar lebar, Raihaanun tampil di 'Salawaku' pada 2016. Dalam film garapan sutradara Pritagita Arianegara itu, ia berperan sebagai Binaiya.
ADVERTISEMENT
Kemampuan akting Raihaanun lagi-lagi mendapat apresiasi. Berkat peran tersebut, ia meraih Piala Citra sebagai 'Pemeran Pendukung Wanita Terbaik' di Festival Film Indonesia 2016, dan didapuk sebagai 'Pemeran Pendukung Wanita Terbaik' di Indonesian Movie Actors Awards 2017.
Terbaru, Raihaanun beradu akting dengan Reza Rahadian di 'Twivortiare'. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ika Natassa itu sudah tayang sejak Agustus lalu.
Pemain Film "Bumi Manusia" Sha Ine Febrianti saat berkunjung ke kantor kumparan, Selasa (16/7). Foto: Faisal Rahman/kumparan
Sha Ine Febriyanti juga masuk kategori sebagai 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' dalam ajang FFI 2019. Nominasi tersebut didapatkannya setelah memerankan Nyai Ontosoroh dalam film 'Bumi Manusia'. Film ini pun juga sukses ditonton lebih dari 1,3 juta penonton di bioskop.
Sha Ine Febriyanti mulai berkarier di industri hiburan Tanah Air sejak 1992. Ia mengawali pekerjaannya sebagai model di tahun yang sama. Kemudian, ia merambah ke dunia seni peran dengan membintangi sinetron berjudul 'Darah Biru' bersama Sophan Sophiaan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya muncul di layar televisi, perempuan yang akrab disapa Mama Ine ini juga menyelami dunia perfilman dan teater. Tercatat sudah 7 film dan puluhan teater pernah dibintanginya.
Sha Ine Febriyanti Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
Film berjudul 'Beth', 'Dajang Soembi', 'Laksamana Keumalahayati', 'I Am Hope', hingga 'Bumi Manusia' pernah dibintanginya. Bahkan, dalam film 'I Am Hope' pada tahun 2016, ia beradu akting dengan Tatjana Saphira, Tio Pakusadewo, Fachri Albar, hingga Ariyo Wahab.
Sissy Priscillia. Foto: Dok. Munady
Sissy Prescillia juga masuk nominasi sebagai 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' di ajang FFI 2019. Kesempatan itu didapatkannya berkat aktingnya di film 'Milly & Mamet' sebagai Milly.
Pemilik nama lengkap Lyssies Prescillia tersebut memulai debut perdananya sebagai seorang aktris saat membintangi film berjudul 'Ada Apa dengan Cinta?' di tahun 2002.
ADVERTISEMENT
Dalam film tersebut, ia berperan sebagai Milly, siswi SMA berkarakter lugu dengan tingkah yang kerap membuat teman-temannya gemas.
Aktingnya sebagai Milly membuat perempuan kelahiran 5 April 1985 itu dicintai penonton. Karakter tokoh tersebut pun melekat padanya, bahkan hingga saat ini.
Sissy Priscillia. Foto: Munady Widjaja
Setelah namanya melambung berkat 'Ada Apa dengan Cinta?', Sissy kembali membintangi film layar lebar lainnya. Sebut saja, 'Ariel dan Raja Langit' (2005) dan 'Cintapuccino' (2007).
Pada 2009, Sissy laris manis di industri perfilman. Ia membintangi tiga film layar lebar, yakni 'Krazy Crazy Krezy', 'Bukan Malin Kundang', dan 'Romeo Juliet'.
Pada tahun 2016, Sissy kembali berakting di film berjudul 'Ada Apa dengan Cinta? 2'. Melalui perannya di film 'Ada Apa dengan Cinta? 2', Sissy dinominasikan untuk 'Pemeran Pendukung Wanita Terbaik' di FFI 2016 dan 'Pemeran Pendukung Wanita Terbaik' di Indonesian Box Office Movie Awards 2017.
Sissy Prescillia. Foto: Munady Widjaja
Setahun berselang, ia kembali muncul sebagai cameo bersama Dennis Adhiswara di film 'Kulari ke Pantai'. Keduanya berperan sebagai Milly dan Mamet. Hingga akhirnya, film 'Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga' garapan rumah produksi Mira Lesmana tayang di bioskop pada 2018.
ADVERTISEMENT
Film ini sukses ditonton lebih dari 1,5 juta penonton di bioskop.
Adhisty Zara ke kantor kumparan, Jakarta Selatan, pada Senin (21/10/2019). Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani atau yang biasa disapa Zara 'JKT48' memulai kariernya dengan tergabung dalam sebagai anggota girlband JKT48.
Film 'Dilan 1990' menjadi pembuka karier Zara sebagai seorang artis seni peran. Apalagi, film itu sukses ditonton lebih dari 6,3 juta orang di bioskop.
Tahun ini, film tersebut kembali dibuat sekuelnya. Lagi-lagi, Zara tetap dipertahankan untuk memerankan karakter Disa. Dia pun kembali beradu akting dengan Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla, Jerome Kurnia, hingga Brandon Salim. Film berjudul 'Dilan 1991' itu pun mendapat lebih dari 5,2 juta penonton di bioskop.
Adhisti Zahra alias Zara JKT 48 saat hadir di peluncuran poster film Ratu Ilmu Hitam di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa, (3/9). Foto: Ronny
Setelahnya, cewek berumur 16 tahun tersebut membintangi film 'Keluarga Cemara' sebagai Euis. Dia beradu peran dengan Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Widuri Sasono, hingga Asri Welas. Film ini pun sukses ditonton lebih dari 1,7 juta penonton di bioskop.
ADVERTISEMENT
Di tahun yang sama, Zara beradu akting dengan Angga Aldi Yunanda, Lulu Tobing, Dwi Sasono, Rachel Amanda, hingga Cut Mini di 'Dua Garis Biru'. Dalam film garapan Gina S. Noer tersebut, Zara memerankan gadis SMA bernama Dara Yunika. 'Dua Garus Biru' terbilang sukses dan ditonton lebih dari 2,5 juta penonton di bioskop.
Zara jkt48 di syukuran film ‘ratu ilmu hitam’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Tak hanya film bertema drama romantis saja yang dibintanginya. Zara juga terlibat dalam film horor berjudul 'Ratu Ilmu Hitam' bersama Ario Bayu, Hannah Al Rashid, Miller Khan, hingga Ari Irham.
Zara juga akan membintangi film-film lainnya. Dia telah ditunjuk untuk memerankan tokoh 'Virgo' dalam proyek Jagat Sinema BumiLangit.