Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
5 Fakta Seputar Meninggalnya George Taka
3 November 2018 11:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jenazah George disemayamkan di rumah duka di kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat. Prosesi pemakaman dihelat pada keesokan harinya, Jumat (2/11), di TPU Kempo, Jatiwaringin.
Berikut ini kumparan merangkum lima fakta terkait meninggalnya pemain film 'I am Hope' tersebut.
1. Sakit Jantung sejak Setahun Belakangan
Lelaki kelahiran 1 November 1967 tersebut rupanya mengidap penyakit jantung sejak setahun belakangan. George tak jarang bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat.
"Sudah pasang ring. Kadang kondisinya drop, kadang bagus," ujar sang istri, Desty Amalia, ketika ditemui di rumah duka, Jumat pagi.
Penyakit tersebut membuat George memutuskan untuk vakum dari dunia hiburan Tanah Air. Ia tak sanggup menjalankan kesibukannya sebagai aktor dengan kondisi kesehatan seperti itu.
ADVERTISEMENT
"Di entertainment banyak tuntutan, jadi dia enggak bisa. Dia bilang, dia capek kalau harus syuting," beber Desty.
2. Meninggal Setelah Makan Soto Bersama Istri
Kondisi kesehatan George Taka drop dua hari sebelum meninggal dunia. Meski demikian, kepada sang istri, ia mengaku masih kuat menjalani hari-harinya seperti biasa.
George juga masih mengajak istrinya makan di luar rumah pada hari yang sama saat ia meninggal. "Sorenya sempat makan soto bareng, soto kesukaan. Dia masih bisa jalan," ungkap Desty.
Hanya saja, rupanya momen tersebut menjadi kebersamaan terakhirnya dengan sang istri. George mendadak lemas setelah selesai makan dan hendak beranjak.
"Ketika ganti tempat ke restoran itu dia sudah lemas. Saya bilang, 'Di depan ada tempat bekam, mungkin enggak, kalau kita coba pengobatan alternatif?' Begitu saya angkat, saya papah, lalu kok drop. Lalu ditolongin sama tukang parkir. Di situ dia sudah enggak kuat semua seperti kayak lemah, kayak miring semua. Terus ditolongin warga sekitar. Di situ sudah enggak ada," tutur Desty.
ADVERTISEMENT
"Ini terjadi begitu cepat, rasanya kayak enggak mungkin. Shock semuanya. Semua orang enggak percaya karena mendadak," tambahnya.
3. Firasat Orang-orang Terdekat
Menjelang kepergian George untuk selamanya, orang-orang terdekat seolah diberi pertanda. Sang istri, misalnya. Dalam mimpi Desty, sang suami turut menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang, Jawa Barat, belum lama ini.
"Mungkin karena sugesti lihat berita Lion Air, di mimpi itu ada yang bilang bapaknya hilang di laut. Pas saya bangun pagi, saya lihat masih ada. Ya, saya peluk. Saya bilang, 'Syukur kamu masih ada.' Saya enggak tahu kalau beberapa hari setelah itu benar-benar dia sudah enggak ada," ungkap Desty.
Tak hanya sang istri, saudara tiri George, Jajang C Noer, pun seolah diberi pertanda menjelang meninggalnya pemain sinetron 'Misteri Gunung Merapi' tersebut.
ADVERTISEMENT
"Setelah sekian bulan, dua hari yang lalu gue ingat dia. 'Apa kabar si George, ya? Sudah lama enggak hubungi gue, ya.' Harusnya, pas saya mikir gitu, saya langsung hubungi dia. Nah, saya enggak hubungi dia. Nah, sampai tadi malam dapet berita duka," tutur Jajang ketika ditemui di pemakaman George.
4. Pesan Terakhir untuk Istri
Sebelum meninggal dunia, George Taka ternyata sempat menyampaikan pesan terakhirnya untuk sang istri. Melalui pesan itu, ia seolah tengah berpamitan dengan perempuan yang dicintainya.
"Dia bilang, 'Kamu jangan khawatir kalau saya enggak ada nanti. Tenang saja, saya pasti ada di samping kamu.' Saya pikir, itu celetukan bercanda, saya enggak tahu kalau itu mungkin dia mau kasih tahu saya," beber Desty.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pada saat-saat terakhirnya, George ingin selalu dekat dengan sang istri. Ia seolah tak ingin berjauhan barang sedetik pun.
"Kami berdua tidak bisa terpisahkan, kami selalu bersama. Ke mana ada dia, pasti ada saya. Dia enggak mau jauh dari saya. Saya lagi ke kamar mandi saja, saya dipanggil-panggil,"
5. Pemakaman Disaksikan Anak Kedua Melalui Video Call
Prosesi pemakaman George Taka dihadiri oleh keluarga dan para sahabat, terkecuali anak keduanya, Andin. Sang anak tak dapat menghadiri pemakamannya lantaran tengah berada di Amerika Serikat.
"Anak kedua, yang perempuan, kuliah di sana. Jadi, baru akan datang hari ini," ucap Desty.
Alhasil, Andin terpaksa menyaksikan pemakaman sang ayah melalui video call. "Andin bilang enggak usah ditunggu, katanya enggak apa-apa. Menurut agama kan juga enggak boleh ditunda. Harus disegerakan," ujar Desty.
ADVERTISEMENT