Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berikut ini kumparan merangkum lima fakta terkait meninggalnya Henky Solaiman.
1. Mengidap Kanker Usus dan Sempat Menjalani Operasi Pengangkatan Tumor
Beberapa bulan sebelum meninggal, Henky Solaiman mengidap kanker usus. Ia sempat menjalani operasi pengangkatan tumor pada Maret lalu di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta. Operasi tersebut berhasil dilakukan, namun Henky Solaiman mengalami pendarahan sehingga membutuhkan donor darah dengan golongan AB positif.
"Om Henky sudah dari tanggal 17 Maret dia dioperasi," ucap Edmay Indriani, istri almarhum, di Rumah Duka Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (16/5).
2. Bolak-balik Dirawat di Rumah Sakit sejak Operasi
Lantaran faktor usia, Henky Solaiman terkena komplikasi penyakit setelah menjalani operasi. Hal itu membuat kondisi kesehatannya tak kembali seperti semula.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya pascaoperasi itu sudah bersih kankernya. Tapi, karena usia beliau, mungkin, pascaoperasi itu kondisi beliau tidak stabil, sempat kritis, naik turun, dari Maret sampai Mei kemarin," ujar Verdi Solaiman, putra almarhum.
Karena kondisinya tak stabil, Henky Kurniawan sempat bolak-balik dirawat di rumah sakit.
"Dia masuk ICU satu bulan, kemudian lima hari di rumah, lalu balik lagi ke rumah sakit satu bulan. Iya, baru dari rumah sakit. Sebab, komplikasi berat, ya, penyakit jantung paru dan ginjal. Tapi, operasinya berhasil dengan baik," tutur Edmay Indriani.
3. Sesak Napas Sebelum Meninggal
Selama dirawat, Henky Solaiman kerap meminta pulang ke rumah. Keluarga pun mengabulkan permintaan itu lantaran kondisi kesehatan almarhum tak mengalami kemajuan. Hanya saja, di rumah, keadaannya tak juga membaik.
ADVERTISEMENT
"Kemarin balik pulang tanggal 10 Mei. Hanya di rumah lima hari, tapi minggu ini kasihan, menderita sekali dia. Biarlah, ini yang terbaik, keluarga rela," ucap Edmay Indriani.
Sebelum meninggal dunia, menurut Edmay Indriani, Henky Solaiman sempat sesak napas. Hal itu telah kerap terjadi.
"Dia cuma sesak, tahu-tahu sudah enggak sadar. Cepat banget. Sesak, sih, sudah lama sekali. Selama sebulan saja, di rumah sakit, sesak. Sebab, kena komplikasinya ke paru-paru gara-gara pascaoperasi itu," ujar Edmay Indriani.
4. Keluarga Sudah Ikhlas
Keluarga tentu bersedih atas kepergian Henky Solaiman. Hanya saja, mereka mengaku telah ikhlas.
"Puji Tuhan, kami diberi kesempatan juga untuk berapa kali Papa pamit sama semua anggota keluarga. Jadi, kami dari keluarga juga sudah ikhlas. Papa juga memang sudah rela pergi. Jumat kemarin, 16.40 WIB, di situ beliau mengembuskan napas terakhir dengan tenang dan damai di rumah," tutur Verdi Solaiman sambil matanya tampak berkaca-kaca.
ADVERTISEMENT
Terlebih, sejak mengetahui dirinya mengidap kanker usus, Henky Solaiman tak lantas mengeluh. Ia justru bersyukur tatkala penyakit itu menyerang dirinya, bukan istri maupun anak-anaknya.
5. Jenazahnya Dikremasi
Keluarga telah sepakat untuk mengkremasi jenazah Henky Solaiman di Krematorium Oasis Lestari, Banten, Minggu (17/5). Ibadah pelepasan digelar pukul 10.30 WIB sebelum kremasi, sedangkan ibadah tutup peti dilangsungkan pada Sabtu (16/5).
Menurut Verdi Solaiman, ayahnya sejak dulu memang telah menyampaikan keinginan agar jenazahnya dikremasi. Hal yang sama dikatakan oleh Edmay Indriani.
"Oh, dia sudah minta dari dulu. Iya, dia selalu bilang," pungkas istri Henky Solaiman .