Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum lima fakta terkait meninggalnya Nindy Ellesse. Simak selengkapnya berikut ini.
1. Meninggal Dunia Usai Berjuang Melawan Kanker
Sebelum meninggal dunia, Nindy Ellesse Laoh tengah berjuang melawan penyakit kanker payudara. Hal ini dikisahkan oleh sang suami, Willem Frederik Laoh.
"Jadi, meninggalnya karena kankernya. Kanker payudara," ucap Willem Frederik Laoh di rumah duka, San Diego Suites MRCCC Jakarta, Senin (3/1).
Menurut Willem Frederik Laoh, Nindy Ellesse mengidap kanker sejak 2018. Meski tahu bahwa penyakit ganas bersarang di tubuhnya, kala itu Nindy tetap bersemangat menjalani hidup.
"Mulai sakit 2018, dia menderita kanker dan stadiumnya sudah stadium empat. Sejak saat itu, dia sudah berjuang dengan penyakitnya. Tapi, dia orang yang berusaha selalu untuk menjalankan apa yang harus dia jalankan," tutur Willem Frederik Laoh.
ADVERTISEMENT
Nindy Ellesse memang sempat sembuh dari kanker. Namun, kanker kemudian kembali muncul di tubuhnya.
"Jadi, dia itu tiga kali kena kanker. Pertama kali operasi, kemoterapi, clear, di-scan bersih. Tapi, setelah beberapa bulan, muncul lagi. Kemoterapi dan operasi lagi, clear lagi. Berapa bulan, bersih semuanya. Nah, muncul lagi di getah bening. Nah, pas di getah bening, sudah lebih banyak, ya, jadi ke paru-paru dan segala macam," beber Willem Frederik Laoh.
2. Sempat Dirawat di Rumah Sakit
Meski mengidap kanker, Nindy Ellesse tetap aktif berkegiatan. Ia giat melakukan aktivitas kerohanian, berkesenian, dan sempat pula terjun ke dunia politik sebagai caleg.
Nindy Ellesse lalu berhenti berkegiatan saat kondisi kesehatannya drop pada pertengahan Desember 2021 lalu. Ia kemudian sempat dirawat di rumah sakit menjelang akhir tahun 2021.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya, tanggal 27—29 ada di rumah sakit, tapi kondisi secara medisnya sudah tidak bisa lagi di-handle. Jadi, dokter menyarankan untuk kembali ke rumah," ungkap Willem Frederik Laoh.
3. Mengembuskan Napas Terakhir di Rumah
Setelah sempat dirawat di rumah sakit, Nindy Ellesse menghabiskan masa-masa terakhir hidupnya di rumah. Ia pun mengembuskan napas terakhir di kediamannya.
"Dia tahu banget, waktunya sudah pendek. 'Saya maunya saya pergi dari rumah,' dia enggak mau di rumah sakit karena di rumah, kan, ada keluarga yang selalu ada di sekitarnya," ujar Willem Frederik Laoh.
4. Sudah Merasa Waktunya di Dunia Tak Lama Lagi
Willem Frederik Laoh berkisah bahwa istrinya punya firasat bahwa ia tak punya waktu panjang lagi di dunia ini. Nindy Ellesse mengatakannya sendiri sebelum berpulang.
ADVERTISEMENT
"Jadi, dia sudah tahu usianya pendek. Dia selalu bilang, 'Waktu saya enggak panjang.' Jadi, segala sesuatu berhubungan dengan itu (kematian), dia persiapkan dan diskusikan dengan keluarga," ungkap Willem Frederik Laoh.
Salah satu sahabat Nindy Ellesse, penyanyi Lita Zen, mengatakan hal serupa seperti yang diungkapkan Willem Frederik Laoh tersebut. Menurutnya, almarhumah juga sempat memilih sendiri pakaian yang hendak dikenakan di peti mati dan meminta agar konsumsi obat kemoterapinya disetop.
"Tanggal 29 kemarin, beliau keluar dari rumah sakit. Memang beliau enggak suka banget di rumah sakit, dia minta pulang. Tapi, menurut suaminya, dia bilang bukan pulang ke rumah, tapi pulang ke rumah Bapa di surga. Dan beliau sendiri yang memilih baju untuk di peti. Beliau sendiri yang menyetop obat kemonya karena dia sudah enggak mau," beber Lita Zen saat ditemui di rumah duka, Senin siang.
ADVERTISEMENT
5. Dimakamkan Selasa di San Diego Hills
Sebelum dimakamkan, jenazah Nindy Ellesse disemayamkan di rumah duka San Diego Suites MRCCC Jakarta. Pada Senin (3/1) pukul 18.00 WIB, dilaksanakan Ibadah Penghiburan.
Pemakaman dilangsungkan hari ini, Selasa (4/1). San Diego Hills dipilih oleh keluarga sebagai tempat peristirahatan terakhir Nindy Ellesse Laoh.
"Jenazah dimakamkan di San Diego Hills hari Selasa tanggal 04-01-2022. Berangkat dari rumah duka pukul 11.30 WIB," bunyi pengumuman di San Diego Suites MRCCC Jakarta.
Menurut Willem Frederik Laoh, San Diego Hills dipilih berdasarkan hasil diskusi keluarga. Ia juga mengatakan bahwa ini bukanlah permintaan almarhumah.
"Enggak ada (permintaan untuk dimakamkan di San Diego Hills), dia cuma bilang bahwa, 'Tolong saya diatur dengan baik,'" ujar suami Nindy Ellesse di rumah duka, Senin siang.
ADVERTISEMENT