7 Hari Kepergian sang Istri, Rio Alief Kenang Perjuangan Clerence Lawan Kanker

24 Oktober 2022 17:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen drumer NOAH Rio Alief dan mendiang istri. Foto: Instagram/@clerence.ca
zoom-in-whitePerbesar
Momen drumer NOAH Rio Alief dan mendiang istri. Foto: Instagram/@clerence.ca
ADVERTISEMENT
Drummer NOAH, Rio Alief, masih dalam suasana duka usai ditinggal sang istri, Clerence Chyntia, untuk selama-lamanya. Clerence meninggal dunia pada 18 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Tujuh hari setelah kepergian Clerence, Rio akhirnya menceritakan kisah saat Clerence berjuang melawan kanker pembuluh darah yang dideritanya. Hal ini diungkap demi menghindari kesimpangsiuran mengenai penyakit yang diderita sang istri semasa hidupnya.
"Bukan bermaksud untuk menutup-nutupi, tapi perjalanan 8 bulan terakhir merupakan cobaan yang sangat berat bagi kami berdua dan keluarga kami. Izinkan saya menceritakan kronologi agar tidak menyebar berita yang tidak akurat," tulis Rio mengawali kisahnya.
Rio menyebut sang istri mulai sering mengalami kesakitan di bagian abdomen sejak akhir Februari tahun ini. Setelah diperiksa dokter, Clerence divonis mengidap kanker dengan jenis Squamous Cell Carcinoma stadium 1B.
Karena masih stadium awal, Clerence memutuskan untuk memilih melakukan operasi. Rio pun menjelaskan alasan mereka tidak memilih tindakan radiasi maupun kemoterapi.
ADVERTISEMENT
“Memang pada waktu itu tindakan radiasi dan kemoterapi bukanlah pilihan, mengingat kami masih ingin mempunyai keturunan dan 2 tindakan tersebut dapat menurunkan bahkan menghilangkan fertility,” kata Rio.
Rio mengatakan, operasi berjalan lancar dan dokter menyatakan tidak ada penyebaran penyebaran di jaringan sekitar kanker. Kemudian, Clerence dianjurkan untuk menjalani pemulihan selama dua bulan.
Rio Alief kenang momen kepergian sang istri. Foto: Instagram/rio_alief
Selama masa pemulihan, Clerence sempat merasa kesakitan. Bahkan, Clerence juga kerap merasa gelisah sehingga membuatnya susah tidur.
"Akhir bulan Mei ketika recovery selesai dan kondisi istri saya semakin membaik. Saya sangat bahagia melihat akhirnya istri saya bisa kembali beraktivitas bahkan pada waktu itu dia nonton saya perform bersama Noah di Bandung. My wife is a SURVIVOR!" ungkap Rio.
ADVERTISEMENT
Di tengah pertengahan Juni, Clerence tiba-tiba mengeluh kesakitan di bagian ginjal. Saat dibawa ke rumah sakit, dokter menyatakan adanya pembengkakan ginjal akibat munculnya massa tumor (kanker) di sekitar perut. Kanker tersebut telah menyebar hingga ke paru-paru dalam waktu dua bulan.
"Yup, it's neuroendocrine tumor yang bisa menyebar sangat cepat ke seluruh bagian organ. Awal Juli 2022 akhirnya istri saya harus menjalani Kemoterapi sistemik selama 6 siklus dengan jeda 3 minggu setiap siklusnya," paparnya.
Usai menjalani kemoterapi yang ketiga dan melakukan PET Scan, hasil menunjukkan bahwa kondisi kesehatan Clerence belum membaik. Oleh sebab itu, dokter meningkatkan dosis dan mengubah salah satu jenis dari obat kemoterapi.
"Istri saya sempat patah semangat pada saat ini, akan tetapi kami sekeluarga tak pernah berhenti memberikan support karena masih ada setengah perjalanan kemoterapi yang harus diselesaikan dan kami yakin istri saya akan sembuh," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pada Oktober 2022, Clerence harusnya menjalankan kemoterapi kelima. Namun, menurut Rio, kemoterapi itu tidak bisa dilanjutkan lantaran munculnya infeksi berat akibat dari sel kanker mulai merusak organ sekitaran perut.
Karena hal itu juga, kondisi Clerence dinyatakan kritis dan sekitar pukul 04.45 WIB tanggal 18 Oktober Clerence mengembuskan napas terakhir.
"Kita boleh bersedih, tapi kita semua tau istri saya sudah tidak sedih dan juga tidak merasakan sakit lagi di sana. Semoga semua amal ibadah dan kebaikan istri saya diterima Allah SWT," ucap Rio Alief menutup kisahnya.
Reporter: Karina Savitri