Ahmad Dhani soal Debat UU Hak Cipta: AKSI Sudah Kirim Undangan Resmi ke VISI

9 April 2025 17:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musisi sekaligus anggota DPR Ahmad Dhani memberikan keterangan pers terkait putusan pengadilan Ari Bias dengan Agnez Mo di Istana Al Barat, Cipete, Jakarta, Senin, (17/2/2025). Foto: Agus Apriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Musisi sekaligus anggota DPR Ahmad Dhani memberikan keterangan pers terkait putusan pengadilan Ari Bias dengan Agnez Mo di Istana Al Barat, Cipete, Jakarta, Senin, (17/2/2025). Foto: Agus Apriyanto
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pembina Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia atau AKSI, Ahmad Dhani, mengatakan AKSI sudah mengirim surat undangan resmi kepada Vibrasi Suara Indonesia atau VISI.
ADVERTISEMENT
Ahmad Dhani menyampaikan hal itu lewat unggahan di akun Instagramnya pada Rabu (9/4).
"AKSI sebagai asosiasi resmi negara sudah mengirim surat undangan resmi ke VISI yang statusnya belum resmi," tulis Dhani.
Pentolan grup musik Dewa 19 Ahmad Dhani saat konferensi pers jelang konser A Night At The Orchestra di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (11/4/2023). Foto: Agus Apriyanto

Ahmad Dhani Harap VISI Hadiri Debat Terbuka

Oleh karena itu, Ahmad Dhani berharap VISI akan menghadiri debat terbuka mengenai Undang-Undang Hak Cipta yang digelar mulai pukul 15.00 WIB di Artotel Senayan, Jakarta.
Dalam surat undangan, AKSI mengundang VISI, Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dalam debat tersebut.
"Semoga besok datang ke acara debat terbuka UU Hak Cipta," tulis Dhani.
Vibrasi Suara Indonesia (VISI) menggelar konferensi pers di SCBD, Rabu (19/3). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Sementara itu, VISI dalam unggahan di Instagram Story menyampaikan pernyataan resmi mengenai undangan debat terbuka dari AKSI.
ADVERTISEMENT
"Belakangan beredar undangan kepada kawan-kawan media yang mengatakan bahwa pada tanggal 10 April nanti akan ada agenda debat & VISI menjadi salah satu pihak yang terlibat," tulis VISI.
VISI menegaskan, hingga saat ini, VISI tidak ada sangkut pautnya dengan acara debat tersebut. Mereka tidak pernah mendapat ajakan secara resmi untuk hadir.
"Nama kami telah dicatut tanpa izin & oleh karena itu, kami menolak hadir. Jika ada pihak yang benar-benar ingin mengundang kami dalam sebuah forum terbuka, ada cara yang lebih pantas dan profesional untuk menyampaikannya. Bukan lewat kabar sepihak di media," tulis VISI.
Deklarasi Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (3/7) Foto: Giovanni Funck/kumparan
Hal senada disampaikan oleh perwakilan FESMI. Mereka mengaku tidak mendapat undangan resmi dari AKSI terkait diskusi terbuka.
ADVERTISEMENT
"Terkait berita undangan diskusi tanggal 10 April 2025 yang mengatasnamakan FESMI sebagai salah satu peserta, kami tidak tahu menahu dan tidak diberi tahu sebelumnya," kata perwakilan FESMI kepada kumparan.
"Kami tidak ada agenda diskusi dan tidak ada undangan resmi yang mengajak FESMI untuk berdiskusi," lanjutnya.
FESMI menyarankan AKSI harus terlebih dahulu mempersiapkan dengan matang, dan melakukan konfirmasi agar acara berjalan lancar.
"Seharusnya upaya seperti ini, dipersiapkan dan dibicarakan terlebih dahulu, lalu dikonfirmasikan kepada para undangan sebelum namanya dicatut dan disampaikan ke publik," ucap perwakilan FESMI.