Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Joko Anwar ungkap alasan dirinya menggarap film Pengepungan di Bukit Duri. Joko mengatakan tujuannya membuat film itu agar orang-orang punya kepedulian besar terhadap situasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kita membuat film ini untuk orang-orang yang punya concern dengan situasi Indonesia. Karena kita tinggal di Indonesia yang kita rasakan kekacauan, semrawut banget, tapi bukan seraya membuat orang takut tahun 2027 akan tambah kacau, enggak," kata Joko Anwar di kantor Come and See, Cipete, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Tahun 2027 yang disebut oleh Joko merupakan latar waktu dalam film Pengepungan di Bukit Duri. Digambarkan bahwa situasi di Indonesia sedang bergejolak. Kondisi masyarakat berada di ambang kehancuran akibat diskriminasi dan kebencian rasial.
Harapan Besar Joko Anwar dalam Film Pengepungan di Bukit Duri
Joko Anwar menulis skenario film Pengepungan di Bukit Duri pada 2007 lalu. Sutradara berusia 49 tahun itu berharap kondisi yang ia tuliskan dalam film itu bisa berubah seiring berjalannya waktu.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2007 aku bikin skenario itu dengan harapan, mungkin setahun lagi sudah enggak ada, dua tahun lagi enggak ada," tutur Joko.
Namun, Joko mengatakan, isu dalam film Pengepungan di Bukit Duri yang ia tulis pada 2007 lalu masih terjadi hingga kini. Film ini mengangkat banyak isu sosial, seperti kegagalan sistem pendidikan, kekerasan di lingkungan sekolah, dan diskriminasi yang kerap terjadi di masyarakat.
"Miris, jadi isunya dari tahun 2007 ke 2024, kita merasa setiap kali ada harapan kita merasa lebih progresif sebagai bangsa, mungkin lebih sedikit korupsinya, lebih jauh dari budaya kekerasan, tapi kan ternyata enggak," ucap Joko.
Proses syuting film Pengepungan di Bukit Duri dilakukan pada 2024 lalu. Film ini dibintangi oleh Morgan Oey, Hana Malasan, Omara Esteghlal, Fatih Unru, Endy Arfian, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Fariz Fadjar, Florian Rutters, Farandika, Raihan Khan, dan Sandy Pradana.
ADVERTISEMENT
Morgan memerankan karakter Edwin dalam film Pengepungan di Bukit Duri. Edwin digambarkan sebagai seorang guru pengganti di SMA Duri, sekolah khusus bagi siswa-siswi bermasalah.
Situasi semakin rumit ketika Edwin harus berjuang untuk bertahan hidup saat sekolah tempatnya mengajar tiba-tiba berubah menjadi arena pertarungan hidup dan mati. Film Pengepungan di Bukit Duri dijadwalkan tayang di bioskop pada 17 April 2025.