Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Amel Carla Sempat Sakit Hati karena Kerap Di-bully sejak Kecil
14 Mei 2022 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Nama Amel Carla mulai dikenal publik saat membintangi sitkom Suami-suami Takut Istri. Saat itu banyak yang menyebut Amel Carla lucu karena tubuhnya yang gemuk.
ADVERTISEMENT
Ketika beranjak remaja, Amel Carla justru di-bully karena tubuh gemuknya. Orang-orang menganggap ia sudah tidak selucu dulu lagi.
“Gue dulu gendut, kan. Mungkin sampai sekarang, soalnya juga enggak sekurus itu, kan. Nah, orang-orang itu mungkin ngelihat ‘Oh, anak kecil lucu gendut’. Pas gue mulai puber SMP gitu, sudah enggak lucu lagi, dong. Yang menjadi harusnya cantik, tapi, kan, masih gembul. Orang-orang mulai ‘Ih, Amel Carla gendut banget, ya’,” ucap Amel Carla, dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube NGOBROL ASIX.
Sekarang, ia sudah terbiasa dengan hal tersebut. Namun, Amel tak menyangkal bahwa dulunya ia juga sempat sakit hati.
“Sekarang sih gue ngelihatnya kayak, ya, sudahlah, ya, gitu, karena sudah biasa untuk bacain komentar-komentar jahat, komentar-komentar orang apa segala macem. Awal-awalnya pasti sakit hati mampus,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Artis dengan nama asli Amalia Nuril Aqmarina itu pun mengenang momen saat dirinya sempat terpuruk karena komentar jahat netizen.
“Gue pertama kali dapet bully-an yang kayak gue, ‘Coy, gue salah apa, ya, sampai diginiin?’, itu dari Twitter di tahun 2009 apa 2010 gitu. Kayak ada orang komen kayak gini, mention gue, ‘Ih, Amel Carla itu berisik banget, ya, jadi anak kecil, kalau gue ketemu pengin injak kepalanya’,” jelasnya.
“Ada orang ngomong kayak gitu. Gue awalnya kayak down banget dong, hampir nangis dan segala macem,” sambung Amel.
Melihat anaknya di-bully, sang ibu pun tak tinggal diam. Amel mengatakan, ibunya sempat membalas komentar tersebut dan menanyakan alasan orang tersebut mem-bully anaknya.
“Terus orangnya bilang kayak gini, ‘Oh, tante maaf, aku pikir kalau menghujat artis bisa jadi artis dan terkenal’,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sejak itu Amel memahami, orang yang suka mem-bully biasanya orang yang iri atau tidak ada kerjaan. Ia pun selalu mengingat pesan ibunya bahwa tidak semua orang akan menyukai dirinya.
“Mulai dari situ, gue ada mindset, ‘Oh, ternyata orang yang bisa nge-hate kita, either iri, memang gak punya kerjaan, atau memang pengin terkenal aja. Terus ibu gue selalu bilang, kalau di dalam kehidupan pasti ada yang suka dan gak suka sama lo,” pungkasnya.
Laporan: Karina Savitri