Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anak Tasya Kamila Bisa Berhitung di Usia Dini Berkat Hobi Koleksi Kipas Angin
13 Desember 2024 19:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Tasya Kamila , hobi mengoleksi kipas angin jadi alasan mengapa Arrasya mulai bisa menghitung. Awalnya, Arrasya berhitung dengan sistem sepuluh jari.
Seiring jumlah kipas angin koleksi anaknya yang bertambah, Tasya pun beralih ke metode berhitung tally. Tak disangka, Arrasya bisa menghitung dengan konsep matematika dasar itu.
"Aku cukup kaget juga. Waktu itu, anak aku umur tiga tahun. Waktu itu dia bilang, 'Mama, aku mau kipas angin aku lima, tapi mama baru kasih aku tiga. Aku mau dua lagi.' Wah, bisa menghitung nih anak segitu, padahal umur tiga tahun," kata Tasya di kawasan Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Raihan Arrasya itu, menurut Tasya, berkat keinginannya untuk menciptakan ruang belajar yang menyenangkan bagi anak.
ADVERTISEMENT
Rumah, kata pelantun lagu Libur Telah Tiba itu jadi sarana terbaik bagi anak untuk belajar sebelum duduk di bangku sekolah.
"(Sejak awal) pengin menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan juga buat anak-anak dari rumah. Jadi, sebenarnya sih kalau di rumah, yang penting kita pertama kalau menurut aku ya, kita ketahui dulu tahapan-tahapan tumbuh kembang si kecil tuh seperti apa, milestones apa aja yang harus dicapai," tutur Tasya.
Dengan inisiatif tersebut, menurut Tasya, orang tua akan lebih memahami soal tumbuh kembang anaknya. Karena pembelajaran di rumah dapat memberikan kesempatan bagi orang tua untuk mengetahui dan menggali potensi dari anak mereka masing-masing.
"Kita sebagai orang tua kalau sudah terinformasi, oh di usia segini harusnya ini nih yang bisa dicapai. Selain itu kita juga melihat nih potensi dari anak-anak kita seperti apa, apa yang perlu ditingkatkan, apa yang perlu didorong gitu," ucap Tasya.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kita bisa tahu kira-kira stimulasi apa yang harus kita berikan di rumah," lanjutnya.
Karena itu, Tasya menyebut, tak penting metode apa pun yang digunakan untuk mengajari anak. Sebab, yang terpenting adalah kehadiran orang tua untuk anak.
"Jadikanlah setiap momen itu momen yang berharga buat mereka dengan kehadiran kita dan juga dengan quality time, waktu yang kita berikan kepada mereka itu waktu-waktu yang berkualitas. Sehingga kita bisa terus ngajarin mereka di momen apa pun," kata Tasya.
"Jadi bener-bener deh menurut aku sih dari hal-hal yang sederhana dari permainan, dari kegiatan yang si kecil sukai aja tuh kita bisa jadikan itu sebagai momen dia untuk belajar," tandasnya.