Ariana Grande Masih Belum Bisa Melupakan Tragedi Bom Manchester

18 Mei 2018 18:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ariana Grande (Foto: REUTERS/Eduardo Munoz)
zoom-in-whitePerbesar
Ariana Grande (Foto: REUTERS/Eduardo Munoz)
ADVERTISEMENT
Mei tahun lalu, sebuah bom bunuh diri meledak di penghujung konser Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris. Sekitar 22 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat tragedi itu. Kepolisian Manchester pun menetapkan pria asal Libya bernama Salman Abedi sebagai pelaku aksi keji itu.
ADVERTISEMENT
Hampir satu tahun berlalu sejak kejadian nahas itu menjadi perhatian internasional. Namun ternyata, Grande belum benar-benar pulih dari tragedi tersebut.
"Ada begitu banyak orang yang telah menderita kehilangan dan rasa sakit (pada kejadian itu). Prosesnya akan berlangsung selamanya," tuturnya seperti dikuti Time.
"Seharusnya, musik menjadi hal yang paling aman di dunia. Aku pikir itulah mengapa aku masih merasa hatiku setiap hari. Aku berharap ada banyak hal yang bisa aku perbaiki," sambungnya seraya menyebut kekejaman sebagai contoh terburuk dari kemanusiaan.
Ariana Grande (Foto: Dave Hogan/One Love Manchester/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Ariana Grande (Foto: Dave Hogan/One Love Manchester/Handout via REUTERS)
Grande menghentikan tur dunianya segera setelah serangan bom dan kemudian bangkit kembali dengan konser One Love Manchester bertabur bintang, yang ia pimpin dalam upaya untuk membantu korban dari serangan penyerangan yang mengerikan. Meskipun dia senang dia menghadapi terorisme dengan menjadi tuan rumah acara, 24 tahun mengakui kerusakan psikologis pada dirinya dan semua orang di acara itu akan berlama-lama selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Saat bom meledak, pelantun 'One Last Time' ini baru saja menyelesaikan konser yang merupakan bagian dari tur dunianya. Setelahnya, Grande menghentikan tur dunianya dan kembali dengan mempersembahkan 'One Love Manchester', sebuah konser amal untuk membantu para keluarga korban bom.
Meskipun Grande sedang menghadapi ketakutannya akan akan terorisme, perempuan berumur 24 tahun mengakui bahwa gangguan psikologis pada dirinya dan semua orang yang mengalami kejadian tersebut tak akan hilang dengan mudah. Maka dari itu, Grande bereaksi cepat dengan menggelar konser amal dan mengajak musisi-musisi lain untuk menjadi bintang tamu, seperti Coldplay, Miley Cyrus, Pharrell Williams,Niall Horan, Katy Perry, hingga Liam Gallagher.
"Kamu pikir, kejadian (pengeboman) itu akan lebih mudah untuk dibicarakan dan kau akan berdamai dengan itu. Setiap hari, aku menunggu kedamaian itu datang dan rasanya juga masih sangat menyakitkan," kata Grande.
Ariana Grande di One Love Manchester (Foto: Dave Hogan/One Love Manchester/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Ariana Grande di One Love Manchester (Foto: Dave Hogan/One Love Manchester/Handout via REUTERS)
Maka dari itu, penyanyi yang berduet dengan Cashmere Cat di lagu 'Quit' ini menyalurkan rasa sakitnya lewat lagu berjudul 'No Tears Left to Cry' yang baru dirilis bulan lalu.
ADVERTISEMENT
"Ketika aku mulai lebih memperhatikan diri sendiri, datang keseimbangan, kebebasan, dan sukacita. Dan semua itu tertuang ke dalam musik," tutupnya.