Arzeti Bilbina Kenang Momen Terakhir dengan Ayah Mertua: Beliau Peluk Kami Erat

Arzeti Bilbina. Foto: Dok. Arzeti Bilbina

Keluarga Arzeti Bilbina tengah berduka. Ayah mertuanya, Mayjen TNI Purn H Bachrul Ulum, meninggal dunia pada 30 Januari kemarin di RS Tlogorejo Semarang. Jenazah mendiang Bachrul Ulum kini telah dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (31/1).

Ditemui usai pemakaman, Arzeti Bilbina sempat menceritakan kronologi sebelum ayah mertuanya menghadap Sang Pencipta. Menurut Arzeti, mertuanya sempat mendatangi sebuah acara di Jawa Tengah dan tiba-tiba kondisinya drop di tengah acara.

"Jadi lagi pegang mic, tiba-tiba ayah jatuh enggak sadarkan diri. Terus denyut nadinya hilang. Lalu dibawa ke RS Tentara, alhamdulillah selama di Semarang dikawal," ungkap Arzeti Bilbina di TMP Kalibata, Senin siang.

Ayah mertua Arzeti Bilbina meninggal dunia. Foto: Dok. Istimewa

Menurut suami Arzeti, Aditya Setiawan, setibanya di rumah sakit, sang ayah masih belum sadarkan diri. Adit pun langsung memutuskan menghubungi keluarga dan bertolak ke Semarang. Adit mengatakan dari hasil CT Scan dan konsultasi dengan dokter Terawan, akhirnya keluarga memindahkan sang ayah ke rumah sakit Tlogorejo Semarang.

"Memang kondisinya sudah agak parah waktu kita bawa ke Tlogorejo. Segala upaya sudah kita lakukan. Saat terakhir kita sekeluarga juga ingin kasih yang terbaik, pengobatan terbaik, ikhtiar terbaik tapi Allah yang menentukan. Kita ikhlas melepaskan almarhum untuk mendapatkan yang terbaik di sisi Allah SWT," ujar Adit dalam kesempatan yang sama.

Arzeti Bilbina dan Suami Kenang Momen Terakhir Bersama sang Ayah

Sementara itu, menurut Arzeti, sang ayah memang sempat berpamitan di hari Rabu (26/1) kemarin untuk berangkat ke Yogyakarta karena ada undangan acara dari Pangdam Jawa Tengah. Di situ Arzeti bersama sang suami masih sempat bercengkerama dengan sang ayah.

Ayah mertua Arzeti Bilbina meninggal dunia. Foto: Instagram/@arzetibi

Tapi siapa yang menyangka bahwa momen tersebut menjadi momen terakhir kebersamaan mereka.

"Waktu ayah pamitan mau ke Yogyakarta, dia peluk erat banget dan lama. Itu enggak biasanya. Aku diciumin kayak beliau nyiumin bayi, Cium sama semuanya terus berangkat. Malamnya aku sempat bilang ke mas Didi, kok tumben ayah peluk kita segitu lamanya. Mas Didi cuma bilang, mungkin ayah lagi kangen," kenangnya.

Lantas seperti apa sosok ayah mertua Arzeti di matanya?

"Beliau itu orang yang selalu menyenangkan. Aku bilang sama ayah, apa yang ayah bahasakan kepada Bagas, itu bisa menyemangati Bagas, jadi Zeti senang, apa yang ayah ucapkan selalu jadi motivasi buat Zeti. Apa yang ayah bahasakan itu selalu bahasa motivasi dan spirit, setiap saat setiap momen," pungkasnya.