Ayah Hilda Vitria Meninggal Dunia, Ini Ungkapan Duka Billy Syahputra

Pemakaman Ayah Hilda Vitria di TPU Pondok Kelapa. Foto: Istimewa

Kabar duka tengah dirasakan oleh keluarga Hilda Vitria. Ayahanda tercinta, Bangun H Siahaan, mengembuskan napas terakhirnya, Jumat (11/6). Kabar duka ini pun sudah didengar oleh mantan kekasih Hilda, Billy Syahputra.

Menurut Billy, ia mendapat kabar kepergian ayah Hilda pada Jumat malam, pukul 23.00 WIB. Namun, Billy baru membuka pesan masuk di handphone miliknya subuh tadi.

"Aku dapat kabar jam 11 malam, tapi sudah tidur. Buka hp baru jam 5 pagi, langsung komunikasi sama pihak keluarga dan teman-teman. Tapi karena tadi pagi ada jadwal aku selesaikan dulu kerjaan. Pas mau ke rumah, ternyata almarhum sudah mau dimakamkan, jadi langsung kesini," ungkap Billy Syahputra di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu (12/6).

Pemakaman Ayah Hilda Vitria di TPU Pondok Kelapa. Foto: Istimewa

Billy yang cukup akrab dengan ayahanda Hilda, mengenangnya sebagai sosok laki-laki yang lucu. Billy dan alamrhum juga kerap bercanda saat bertemu.

"Terakhir ketemu memang sudah lama banget, ya. Mungkin 2 tahun yang lalu, karena kan sudah jarang ke rumahnya. Kondisinya saat itu memang sudah sakit. Tapi lebih spesifiknya kurang tahu sakit apa," kata Billy.

Saat bertemu dengan Hilda pun Billy tak banyak berkata-kata. Ia hanya mengungkapkan rasa duka mendalamnya kepada Hilda dan adik-adiknya.

"Lihat kondisi Hilda lagi terpuruk dan dia juga bilang adik-adik aku sudah enggak ada papa. Tapi nanti kalau ada waktu mau ke rumah Hilda, sih. Paling Billy cuma bisa nguatin saja, ikhlas sabar. Doa terindah buat almarhum hanya doa," pungkasnya.

Pemakaman Ayah Hilda Vitria Berlangsung Haru

Mendiang ayah Hilda Vitria kini telah dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Sabtu siang. pemakaman pun hanya dihadiri keluarga dan kerabat terdekat.

Pemakaman Ayah Hilda Vitria di TPU Pondok Kelapa. Foto: Istimewa

Proses pemakaman berlangsung cukup haru. Saat jenazah tiba di TPU Pondok Kelapa, tampak Billy yang ikut menggotong keranda jenazah. Sementara itu, Hilda bersama adik-adiknya mencoba untuk berdiri tegar selama proses pemakaman berlangsung.