Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Band T'Koes Tidak Akan Bawakan Lagi Lagu-Lagu Koes Plus
27 September 2023 11:57 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Manajer T'Koes , Watie, sudah menghubungi salah satu anak personel Koes Plus, Rico Murry. Rico merupakan anak mendiang drummer Koes Plus, Murry.
"Jadi, ketika kita dapat video pelarangan itu, kita langsung merespons. Kita dapat videonya jam 10 malam, pagi-pagi kita call, ya, Mas Rico Murry, anak dari Pak Murry," kata Watie di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Selasa (26/9).
Watie dan Rico sempat berbincang lewat WhatsApp. Watie saat itu menyatakan bahwa T'Koes menerima mengenai mereka yang dilarang membawakan lagu-lagu Koes Plus.
"Kita menyatakan bahwa kita menerima pelarangan itu, apa pun alasannya, kita tanpa syarat menerima," tutur Watie.
Watie sempat mengundang anak-anak Koes Plus untuk bertemu. Namun, Rico dan anak-anak personel Koes Plus lainnya tidak bisa hadir.
ADVERTISEMENT
"Supaya ini clear, kita ingin disampaikan secara terbuka, mereka datang gitu. Tapi, Mas Rico bilang, dia enggak bisa hadir dan akan hadir insyaAllah kuasa hukumnya. Tapi, sampai sore ternyata [pihak keluarga Koes Plus] enggak bisa hadir," ucap Watie.
Band T'Koes Tidak Akan Bawakan Lagu-lagu Koes Plus
Hal itu akhirnya membuat pihak T'Koes memutuskan untuk menggelar konferensi pers bersama awak media.
Saat itu, pihak T'Koes menyampaikan bahwa mereka tidak akan membawakan lagi lagu-lagu Koes Plus.
"Kami berjanji tidak akan membawakan lagu-lagu Koes Plus. Video itu kan tanggal 22 September, kita ada show tanggal 23-nya di Pekanbaru dan itu kita tidak membawakan lagu Koes Plus," ujar Watie.
Watie mengatakan T'Koes sangat mencintai karya-karya Koes Plus. Mereka juga taat membayar royalti ketika membawakan lagu-lagu Koes Plus.
ADVERTISEMENT
"Jika ada sesuatu yang membuat situasi tidak nyaman, kami secara kekeluargaan, kami mohon maaf," kata Watie.
Awal Mula T'Koes Dilarang Bawakan Lagu Koes Plus
T’Koes didirikan pada 2007. Band ini terdiri dari empat personel, yakni Agusta Marzall, Fajaru Al Azhari, Galifa Al Baladi, dan Jim Qory Al Ghifari.
Band T'Koes dikenal luas sering membawakan lagu-lagu Koes Plus dalam penampilannya. Sebab, Agusta merupakan penggemar berat Koes Plus.
Meski menyandang nama 'Koes', para personel T'Koes tidak memiliki hubungan apa pun dengan keluarga besar Koes Plus.
T'Koes dilarang membawakan lagu Koes Plus bermula dari pembicaraan salah satu personel mereka dengan seorang purnawirawan TNI Angkatan Laut. Rico Murry tersinggung ketika mendengar percakapan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Isi percakapannya menyinggung dengan merendahkan keluarga Koes Plus yang menyatakan anak-anaknya tidak jelas. Kemudian band T’Koes mengiyakan perkataannya dan tidak mengklarifikasi pernyataan tersebut,” kata Rico dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.
Rico kemudian mengeluarkan pernyataan sikap. Salah satu isinya adalah larangan kepada band T'Koes membawakan lagu-lagu milik Koes Plus.
“Kami melarang band T’Koes dari segala aktivitas musik baik on air maupun off air, juga dari segala platform musik untuk membawakan lagu-lagu ciptaan dari almarhum Pak Murry Koes Plus ke depannya,” tutur Rico.
Larangan tidak hanya datang dari Rico, tapi juga anak-anak personel Koes Plus lainnya, yakni David Koeswoyo, Sari Koeswoyo, dan Damon Koeswoyo.
“Keluarga besar Koes Plus melarang dan tidak memberikan izin kepada band T’Koes untuk membawakan karya cipta dari keluarga besar Koes Plus,” ucap Sari dalam unggahan di akun Instagramnya.
ADVERTISEMENT
“Dan segala sesuatu yang terkait dalam kegiatan bermusik dan atau dalam bentuk apa pun baik komersil maupun non komersil,” lanjutnya.
Sari menyatakan pelarangan itu bukan karena perkara uang atau royalti.
“Ini masalah yang berulang terkait attitude. Dan kesabaran kami sudah habis,” ujarnya.
Menurut Sari, larangan kepada band T’Koes untuk tidak membawakan lagu Koes Plus merupakan sebuah bentuk pembelajaran.
“Kami tidak tebang pilih. Hal ini kami lakukan agar menjadi pembelajaran untuk kita semua, serta khususnya band-band pelestari di mana pun berada di seluruh Indonesia,” ucap Sari.