Cerita Haruka Eks JKT48 yang Pulang Kampung demi Temani Neneknya di Masa Pandemi

26 Juni 2020 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi sekaligus mantan personel JKT48, Haruka Nakagawa Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi sekaligus mantan personel JKT48, Haruka Nakagawa Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Haruka eks JKT48 sempat pulang kampung ke Jepang beberapa waktu lalu. Di sana, dia membantu neneknya yang cukup kerepotan di masa pandemi COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT
“Iya, awal Mei kemarin, kan, aku pulang karena aku bantuin nenek aku juga. Kan, lagi virus begini, nenek aku enggak bisa keluar ke mana-mana, nih. Aku yang harus bantu,” ucap Haruka dalam program Okay Bos yang tayang pada Kamis (25/6).
Menurut Haruka, neneknya sudah lama berjuang melawan penyakit jantung. Sang nenek saat ini juga sudah cukup sulit bergerak.
Haruka Nakagawa. Foto: Munady Widjaja
“Iya, sekarang di rumah terus. Tidur, bangun, makan. Sakit jantung, tapi memang dari dulu sakit jantungnya. Jadi, kita sudah biasa. Cuma, aku belum siap dia menghilang, jadi aku bilang, 'Harus kuat, ya, Nek,'” tutur Haruka eks JKT48.
Perempuan berusia 28 tahun itu mengaku amat menikmati momen kebersamaannya dengan sang nenek selama berada di Jepang. Dia sempat sedih ketika harus kembali ke Indonesia dan meninggalkan neneknya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Haruka sadar dirinya tak bisa leluasa mengajak serta neneknya ke Indonesia. Mengingat usia sang nenek yang sudah lanjut, dia tak ingin mengambil risiko membawa neneknya melakukan perjalanan udara.
“Sedih, sih. Aku, kan, juga di sini sendirian. Kemarin dua bulan sama nenek, tuh, seru banget. Makan bareng, tidur bareng, seru banget. Kalau aku bawa ke Indonesia, kan, mungkin dia udah tua juga, udah 80 tahun, takutnya di pesawat gimana, kan, kita enggak tahu kuat apa enggak,” tuturnya.
Lebih lanjut, Haruka eks JKT48 mengaku bahwa sang nenek juga menyukai budaya Indonesia. Batik menjadi oleh-oleh utama yang dia bawakan untuk sang nenek ketika kembali ke Jepang.
“Nenek sukanya bukan makanan, sih, tapi batik. Jadi, aku selalu beliin batik,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT