Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cocote Tonggo Kelar Syuting, Sahli Himawan Siap Bikin Film Bergenre Drama Komedi
14 Oktober 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Proses syuting sendiri sudah dijalani sejak 1 September 2024 dan mengambil tempat di kawasan Kampoeng Batik Laweyan, Lokananta hingga Colomadu.
Produser Eksekutif Cocote Tonggo, Sahli Himawan, mengaku Cocote Tonggo menjadi tonggak sejarah baru dalam perjalanan karier Sahli Himawan di dunia perfilman. Sebab, sebelum melebarkan sayap ke dunia film dan mengakusisi Tobali Putra Film, Sahli memang lebih banyak berkecimpung di industri musik, khususnya pada genre dangdut, ambyar dan pop.
Melalui film Cocote Tonggo, Sahli ingin membuktikan bahwa dirinya tidak hanya mampu berkarya di bidang musik, namun juga dalam dunia sinematik yang berkualitas dan bermakna.
"Film ini bertema komedi situasi dengan latar belakang keseharian kehidupan masyarakat di kota Solo. Cocote Tonggo juga baru saja menyelesaikan proses syuting dan rencananya akan menghibur para penonton pada awal tahun 2025," ungkap Sahli dalam keterangan resminya.
Melanjutkan langkahnya di industri film, Sahli juga ternyata sudah mempersiapkan film terbaru lainnya dengan genre drama komedi. Film ini rencananya akan mulai produksi di bulan November - Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Sehingga tahun 2025 akan menjadi tonggak baru Tobali sebagai perusahaan yang produktif memproduksi film-film berkualitas, di bawah komando Sahli sebagai pemilik baru.
"Ya, setelah Cocote Tonggo, Saya juga sudah siapkan satu produksi film terbaru bergenre drama komedi. Film ini bercerita 2 orang kembar siam yang tumbuh dewasa bersama," katanya.
Sebelumnya, Tobali Putra merupakan sebuah rumah produksi film yang telah melahirkan sejumlah karya sukses dan dikenal masyarakat Indonesia seperti "Arie Hanggara" dan "Jodoh Wasiat Bapak". Dengan segala pengalaman dan pencapaian yang telah diraihnya, Sahli memiliki harapan besar untuk dapat terus mengembangkan industri kreatif di Indonesia dan membawa nama Indonesia harum di kancah Internasional.
"Kita support penuh Cocote Tonggo, semoga disukai penggemar film Indonesia dan menjadi box office," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Indonesia, Cocote Tonggo dapat diartikan sebagai omongan atau cibiran tetangga.
Bayu Skak pun menilai kehidupan bersosial atau bertetangga memang tak jauh-jauh dari omongan tetangga. Cocote Tonggo mengambil latar kehidupan bertetangga di Kota Solo, termasuk dialognya berisi bahasa Jawa khas Kota Bengawan tersebut.
"Film ini menceritakan tentang suami istri penjual jamu kesuburan, tapi justru mereka ini belum memiliki keturunan. Nah, pasti akan ada cocote tonggo atau jadi bahan omongan tetangga. Ini yang seru dan related dengan kehidupan bertetangga lalu kita bawa ke dalam film," ujar Bayu Skak, belum lama ini.