Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Nama Cornelia Agatha selama ini identik dengan karakter Sarah dalam sinetron dan film 'Si Doel Anak Sekolahan'. Meski tenar sebagai seorang aktris, perempuan yang akrab disapa Lia itu, juga punya kepedulian terhadap anak-anak.
ADVERTISEMENT
Lia yang memilih jurusan hukum untuk pendidikan sarjananya, mengaku cukup peduli dengan kasus kekerasan yang menimpa anak-anak. Ia pun berencana untuk membuat lembaga yang fokus pada perlindungan anak.
"Jadi ini ada rencana juga, ingin punya rencana besar, saya ingin membuat sebuah lembaga yang sifatnya perlindungan anak dari kekerasan," ucap Cornelia Agatha saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (21/1).
Menurut Lia, kasus bullying pada anak-anak kian marak. Sehingga, sebagai seorang yang mempunyai ilmu hukum, dirinya ingin membuat program yang mengedukasi tentang kasus bullying.
"Ya memang marak justru itu salah satu program saya, ingin membuat satu program untuk mengedukasi sekolah-sekolah tentang bullying gitu dan juga mengkampanyekan kekerasan anak di domestik, di keluarga," kata Cornelia Agatha .
ADVERTISEMENT
Lia yang sedang sibuk promo film 'Si Doel' itu mengaku punya keinginan untuk menjadi pengacara. Jika itu bisa terwujud, Lia ingin fokus menghadapi kasus yang berhubungan dengan perlindungan anak.
"Ya mungkin memang sih saya kan pengin banget kalau saya sanggup, ya kita enggak tahu nanti kalau memang bisa menjadi seorang lawyer ya, pengacara, memang sifatnya yang kasus-kasus anak sih," terangnya.
Sebagai bukti kepeduliannya terhadap anak-anak, perempuan berusia 47 tahun tersebut pernah terjun langsung melihat kondisi bayi yang menjadi korban kekerasan. Kondisi tersebut dianggap Lia sangat berdampak buruk bagi psikis anak tersebut di masa yang akan datang.
Kemudian Lia cerita, ada juga kasus seorang anak yang menjadi korban penculikan, dan dijadikan sebagai pengemis penuh luka. Akibatnya anak tersebut menjadi stres berat.
ADVERTISEMENT
"Dari situ saya langsung ingin membantu mengurangi. Maksudnya, mencegah setidaknya mengurangi kekerasan pada anak di Indonesia tuh gimana caranya ya, saya banyak teman aktivis juga kan, ngobrol gitu, terus saya juga baca-baca," tutur Lia.
"Dari situ, saya punya panggilan, saya mau lewat kuliah, lewat sekolah, pendidikan, makanya saya ambil sekolah hukum, dan kebetulan saya juga agak gimana, ya," lanjutnya.
Di akhir perbincangan, Cornelia Agatha mengatakan bahwa kasus bullying pada anak bisa dibasmi dengan kepedulian banyak orang. Bukan hanya dari masyarakat, namun juga para pemangku kepentingan.
"Kalau kita bisa bergandengan tangan semua, bekerja sama untuk bisa melindungi setiap anak yang kita temui, dengan kesadaran itu, pasti semua anak bisa hidup dengan nyaman dan aman di Indonesia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT