Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Setelah resmi menjadi mualaf dan mempelajari agama Islam, Deddy Corbuzier kini juga resmi menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama. Deddy diterima oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam acara istigasah di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu malam.
ADVERTISEMENT
"Gus Deddy hari ini resmi diterima menjadi anggota Nahdlatul Ulama," ungkap KH Said Aqil seperti dikutip dari Antara.
Tak seorang diri, Deddy terlihat hadir bersama Gus Miftah selaku pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta. Keduanya terlihat hadir sekitar pukul 21.03 WIB dengan pengawalan ketat dari Banser NU.
Dalam kesempatan tersebut, Deddy mengaku bangga sudah bisa menjadi seorang mualaf.
Ia pun sempat menuangkan keresahan hatinya di depan KH Said Aqil dan ribuan orang yang menghadiri istigasah menyangkut komentar netizen saat mengetahui dirinya sudah menjadi mualaf.
"Pernah sekali saya ditanya bagaimana anak saya (Azka) setelah saya masuk Islam, saya takut karena katanya kalau anak saya tidak masuk Islam yang dosa ayahnya," ujar Deddy.
ADVERTISEMENT
"Kalau kamu ingin membawa orang menikmati keindahan Islam, jangan buat mereka takut," tambahnya.
Mendengar hal tersebut, KH Said Aqil mengatakan bahwa ada dua prinsip dalam Nahdlatul Ulama, yaitu moderat dan toleran. Keduanya tidak terwujud kalau tidak didasari intelektual berbasis akhlak.
"Toleransi tidak terwujud tanpa intelektual yang berakhlakul karimah atau akhlak mulia," ujar Said.
KH Said Aqil juga menambahkan dengan mengutip ayat suci dalam Al-Quran yang mengatakan jangan kamu mencaci maki orang yang tidak menyembah Allah, nanti mereka mencaci maki Allah.
"Demikianlah Allah telah memberikan kepada masing-masing umat dan Bangsa, kebiasaannya budayanya untuk saling menghormati," tandasnya.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier mengucapkan dua kalimat syahadat di Pesantren Ora Aji Sleman dengan dibimbing oleh Gus Miftah pada 21 Juni lalu.
ADVERTISEMENT