Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fauzi Baadilla Suka Iseng di Lokasi Syuting '212 The Power of Love'
17 Mei 2018 17:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Di balik tampangnya yang gahar, ternyata Fauzi Baadilla memiliki sifat humoris yang cukup tinggi. Hal ini dirasakan oleh para pemain film '212 The Power of Love'. Menurut Jastis Arima, sutradara dalam film ini, Fauzi kerap mem-bully pemain lain saat sedang istirahat syuting.
ADVERTISEMENT
Namun, bullying di sini bukan merujuk ke hal-hal yang bersifat negatif. Melainkan melemparkan candaan agar suasana terasa cair dan tak bisa membangun chemistry dengan baik antara sesama pemain.
"Dia (Fauzi) sih yang suka ngidupin suasana. Dulu, dia godain Adhin (Abdul Hakim) yang gondrong, masih medok. Tapi bullying di sini bukan bullying yang sarkas, sara, fisik, ya. Kita masih bisa diterima dengan akal sehatlah. Masih rasional kok, enggak ada yang sampai baper, pundung, tersinggung," ungkap Jastis saat berkunjung ke kantor kumparan (kumparan.com) beberapa waktu lalu.
Selain Adhin , aktor lain yang sering diisengi oleh Fauzi di lokasi syuting adalah Hamas Syahid, aktor muda yang polos dan juga merupakan seorang hafiz Alquran.
"Hamas tuh harus di-bully, karena ya, harus. Dengan keadaan tertentu, dia harus di-bully. Jadi, Hamas tuh target pertama, Adhin target kedua. Itu yang diperluin untuk ada sparkle energy di lokasi," kata Fauzi dalam kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kalau datar, enggak ada hal-hal yang diperbincangkan, enggak ada sandiwara, itu enggak seru. Takutnya, perasaan yang dimainin sangat kaku, itu terlalu stabil, harus dipancing. Pas lagi take itu enak jadinya, perasaan bisa dinamis. Itu penting nge-bully lawan main," lanjutnya.
Sebagai sutradara, Jastis menganggap kegiatan 'saling bully' ini menjadi sesuatu hal yang positif. Sebab, para pemain film menjadi lebih akrab yang suasana tidak terasa menjadi tegang.
"Saya itu kalau pagi, memastikan mood pemain saya gimana. Nah, ketika dia bercanda, bullying, berati 'Oh, ini anak-anak normal'. Cuma, kalau mereka diam satu sama lain, itu baru buat saya mikir, ada masalah atau jangan ada apa-apa nih. Masih wajar kok bercandaannya, mood-nya masih benar," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Film '212 The Power of Love' sudah mulai tayang sejak tanggal 9 Mei lalu. Hingga kini, film tersebut sudah disaksikan oleh 273 ribu penonton.