Film 'Istirahatlah Kata-kata' Raih Penghargaan Internasional

5 September 2017 12:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film Wiji Thukul 'Istirahatlah Kata-Kata' (Foto: Dok. Twitter @FilmWijiThukul)
zoom-in-whitePerbesar
Film Wiji Thukul 'Istirahatlah Kata-Kata' (Foto: Dok. Twitter @FilmWijiThukul)
ADVERTISEMENT
Satu lagi karya anak bangsa yang menorehkan prestasi di kancah Internasional. Film 'Istirahatlah Kata-kata' (2016) garapan sutradara Yosep Anggi Noen berhasil menyabet penghargaan khusus dewan juri dalam kompetisi di acara International Film Festival Love is Folly yang berlangsung di kota Varna, Bulgaria ada 25 Agustus - 3 September 2017. Penghargaan ini pun langsung diterima oleh Konsul Kehormatan RI di kota Varna, Krassimir Simov.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 102 film ditayangkan dalam Festival Internasional ini dan 'Istirahatlah Kata-kata' menjadi salah satu film yang menerima penghargaan kedua tertinggi setelah Grand Prix Award. Keikutsertaan film Indonesia dalam International Film Festival Love is Folly ini juga terselenggara berkat kerja sama antara panitia IFF Love is Folly dengan KBRI Sofia dan Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud.
Film Festival Love is Folly (Foto: Dok. International Film Festival Love is Folly)
zoom-in-whitePerbesar
Film Festival Love is Folly (Foto: Dok. International Film Festival Love is Folly)
Indonesia sendiri memiliki sesi khusus bertajuk Indonesian Panorama akan menayangkan enam film nasional, yaitu 'Salawaku' (2016), 'Istirahatlah Kata-kata' (2017), 'Nokas' (2016), 'Mother' (2016), 'Aisyah' (2016), dan 'Kejarlah Daku Kau Kutangkap' (1986). Dalam sesi khusus Indonesian Panorama itu, film 'Salawaku' menjadi film pembuka dalam sesi tersebut. Karina Salim yang menjadi pemeran utama dalam film itu, terpilih menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia untuk film 'Salawaku' yang tayang tanggal 26 Agustus lalu, satu hari setelah Red Carpet IFF Love is Folly.
ADVERTISEMENT
Sedangkan 'Istirahatlah Kata-kata' mengundang dua aktor berbakat Tanah Air, yaitu Gunawan Maryanto sebagai Wiji Thukul dan Marissa Anita sebagai istri Wiji yang bernama Sipon. Film tersebut bercerita mengenai penggalan kehidupan penyair sekaligus aktivis Wiji Thukul yang "dihilangkan" oleh rezim Orde Baru. Penggalan kehidupan Wiji yang dijadikan film ini khusus menceritakan tentang kehidupan Wiji yang melarikan diri dari beringasnya rezim hingga berdiam diri di Pontianak karena menjadi buron Orde Baru.
"Pemilihan film ini (Istirahatlah Kata-kata) untuk ikut serta dalam kompetisi tersebut salah satu diantaranya adalah karena cerita Widji tukul dapat terjadi pada siapa saja, sehingga wakil dari bangsa lain pun bisa merefleksikan atas isi cerita tersebut," ungkap Sekar Ayu Asmara selaku kurator dari Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (5/9).
Film Festival Love is Folly (Foto: Dok. International Film Festival Love is Folly)
zoom-in-whitePerbesar
Film Festival Love is Folly (Foto: Dok. International Film Festival Love is Folly)
Dubes RI Sofia, Sri Astari Rasjid, juga mengaku bangga atas prestasi Indonesia ini. Ia berharap film-film Indonesia lainnya dapat melanglang buana di kawasan Balkan untuk tahun-tahun berikutnya agar menjadi salah satu alat untuk mendukung promosi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain 'Istirahatlah Kata-kata', para juri internasional juga memberikan penghargaan kepada pemenang festival lainnya, yaitu film 'The Citizen' dari Hungaria, yang memenangkan penghargaan utama Grand Pprix Aphrodite. Selain itu Best Actress dimenangkan oleh Rimma Zyubina untuk film 'The Nest of the Turtledove' dari Ukraina dan untuk Best Actor dimenangkan İnanç Konu pada film 'Wedding Dance' dari Turki.