Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Film 'Peppermint': Balas Dendam Seorang Ibu Atas Kematian Keluarganya
18 September 2018 12:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Apa yang kalian bayangkan jika melihat seorang ibu harus kehilangan suami tercinta dan anak satu-satunya dengan alasan yang tidak wajar? Hancur berkeping-keping, pastinya. Itu merupakan premis yang dihadirkan dalam film terbaru garapan Pierre Morel berjudul 'Peppermint'.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, film 'Peppermint' bercerita tentang kisah balas dendam seorang ibu bernama Riley North (Jennifer Garner ). Ia menyaksikan secara langsung suami dan anak semata wayangnya ditembak oleh sekelompok orang tak dikenal di depan matanya.
'Peppermint' dibuka dengan adegan pertarungan sengit antara Riley North dengan seorang pria yang merupakan anak buah dari mafia asal Meksiko. Aksi tersebut berakhir ketika North menembak mafia itu tepat di kepalanya.
Setelahnya, North yang bagian kakinya terluka langsung bergegas menuju sebuah tempat pembuangan yang isinya juga merupakan orang-orang Amerika Serikat yang 'terbuang'. Di sana, North langsung mengobati kakinya yang terluka dan mempersiapkan segala peralatan untuk bertempur.
Ketika mempersiapkan diri, penonton diajak untuk melakukan kilas balik ke lima tahun sebelumnya. Saat itu, North masih menjalani kehidupan normal sebagai wanita karier yang juga memperhatikan keluarganya.
Di hari ulang tahun sang anak, North dan suaminya, Chris North, mengajak buah hati tercintanya untuk merayakan hari spesial tersebut di sebuah taman bermain. Di sana, mereka bertiga terlihat bahagia menikmati waktu bersama dengan menaiki wahana, photobox, hingga makan es krim.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, kebahagiaan tersebut tak berlangsung lama. Saat North kembali ke kedai es krim untuk mengambil tisu, secara tiba-tiba anak dan suaminya ditembaki oleh tiga orang tak dikenal yang berada di dalam mobil secara membabi buta. North yang langsung berlari ke arah mereka juga terkena tembakan di bagian kepala.
Anak dan suaminya tewas seketika. Sementara itu, North mengalami koma selama satu bulan. Tak lama setelah sadar, North langsung diminta untuk menjadi saksi di pengadilan. Hanya saja, dia tidak mendapat keadilan di ruang sidang karena hakim, jaksa, dan pengacaranya bermain 'kotor'. Alhasil, ketiga orang yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan, berhasil dibebaskan.
Kehancuran kembali menyelimuti hati North. Dia marah, kecewa, dan sedih dalam waktu yang bersamaan. Dia sudah tak bisa lagi percaya dengan orang-orang di sekelilingnya. North pun memilih untuk menghilang tanpa jejak.
ADVERTISEMENT
Berawal dari situ, North ternyata mempersiapkan rencana balas dendam yang begitu matang. Dia mengumpulkan kekuatan dan keberanian untuk membalas dendam atas kematian anak dan suaminya. Tak ada lagi North yang rapuh, dia telah bertransformasi menjadi wanita kuat serta pembunuh yang tak kenal ampun.
Lantas, apakah North mampu mengungkap siapakah otak dari kasus pembunuhan anak dan suaminya? Semuanya akan terjawab di akhir film ini.
Sepanjang film 'Peppermint', penonton seakan tak diberi napas karena sebagian besar film ini berisi adegan kekerasan dan baku tembak bersimbah darah yang terasa amat nyata. Oleh karena itu, diharapkan para orang tua untuk tidak mengajak anak-anak untuk menyaksikan film ini.
Terlepas dari adegan-adegan yang mengerikan dalam film ini, 'Peppermint' sebenarnya merupakan sebuah film yang kompleks. Tak hanya bermodalkan action dan thriller saja, namun nuansa dramanya juga terasa begitu kuat.
Emosi penonton seraya dikoyak-koyak ketika menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi kepada keluarga North. Selain itu, terselip pula segelintir komedi untuk mengurangi ketegangan di sepanjang film.
ADVERTISEMENT
Apresiasi tinggi juga pantas diberikan untuk sang bintang utama, Jennifer Garner. Sebab, di usianya yang kini menginjak 46 tahun, dia masih terlihat gahar dan prima dalam setiap adegan kekerasan yang disuguhkan dalam film ini. kumparan memberikan nilai 8/10 untuk film berdurasi 102 menit ini.