Heboh Virus Corona, Lana Condor dan Noah Centineo Batal ke Filipina

5 Februari 2020 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster meet and greet To All the Boys: P.S. I Still Love You di Filipina. Dok: Instagram @netflixph
zoom-in-whitePerbesar
Poster meet and greet To All the Boys: P.S. I Still Love You di Filipina. Dok: Instagram @netflixph
ADVERTISEMENT
Film To All the Boys: P.S. I Still Love You akan tayang di Netflix pada 12 Februari mendatang. Dalam rangka promosi film tersebut, dua pemain utamanya, Noah Centineo dan Lana Condor, dijadwalkan untuk acara meet & greet di Manila, Filipina, pada 15 Februari mendatang.
ADVERTISEMENT
Namun, fans mau tak mau harus mengubur momen Valentine bersama Noah dan Lana dalam-dalam. Sebab, acara tersebut batal digelar.
Noah Centineo dan Lana Condor di film To All the Boys: P.S. I Still Love You (2020). Dok: IMDb/Bettina Strauss/Bettina Strauss/Netflix - © 2019 Netflix
Hal ini terlihat dari postingan akun Instagram Netflix Filipina, @netflixph, hari ini, Rabu (5/2). Dalam postingan tersebut, pihak Netflix menjelaskan bahwa merebaknya virus corona di Asia menjadi alasan kenapa Noah dan Lana batal datang ke Filipina.
"Kesehatan, keamanan, dan keberadaan kalian ada prioritas kami. Kami berterima kasih sebesar-besarnya pada kalian yang telah memperlihatkan kegembiraan dalam menyambut Lana, Noah, dan filmnya," bunyi postingan tersebut.
Tak lama setelah, akun Netflix Filipina kembali mengunggah sebuah postingan. Postingan kali ini merupakan pernyataan dari Noah dan Lana.
"Hei, Filipina. Kami sangat kecewa tidak bisa bersama kalian di Manila untuk To All the Boys: P.S. I Still Love seperti yang sudah kami harapkan. Kami bersyukur atas cinta dan dukungan yang kalian tunjukkan pada kami. Jaga diri kalian dan kami harap kami bisa bertemu kalian secepatnya," tulis Noah dan Lana.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, seorang warga China penderita virus corona dilaporkan meninggal dunia di Filipina. Ini adalah kasus kematian pertama akibat corona yang terjadi di luar China.
Dilansir Reuters, pasien meninggal dunia tersebut merupakan seorang pria yang berasal dari Wuhan, provinsi Hubei. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, pria berusia 44 tahun itu dikarantina bersama pasangannya, seorang perempuan berusia 38 tahun, sejak 21 Januari lalu.