Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah sempat tiga kali dipenjara karena penyalahgunaan narkoba, pesinetron berusia 36 tahun itu ditangkap polisi pada Senin (19/4) lalu di kediaman orang tuanya di kawasan Otista, Jakarta Timur. Polisi kala itu melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti 0,21 gram sabu. Saat petugas masih melakukan penggeledahan, tiba-tiba datang driver ojek online (ojol) mengantarkan paket berisi 1 gram sabu pesanan Rio Reifan.
Ketika diwawancarai Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus sebagaimana dapat disaksikan di kanal YouTube Polda Metro Jaya, Rio Reifan membeberkan alasan mengapa dirinya sulit melepaskan diri dari jerat narkoba.
Rio Reifan mengaku selama ini selalu menjadikan narkoba sebagai pelarian ketika ia dilanda permasalahan. Ia berpikir, dengan mengonsumsi barang terlarang itu, dirinya bakal menemukan jalan keluar.
ADVERTISEMENT
"Saya coba dalami, saya coba pikirkan, 'Kenapa, ya, bisa berkali-kali gini?' Di saat saya ada problem, pasti saya lari ke situ. Ya, mungkin satu pola pikir yang naif banget gitu, loh, tapi itu saya lakukan sehingga akhirnya, di saat saya ada pressure, saya berpikiran, kalau dengan saya menggunakan drugs, saya akan menemukan solusi," ucap Rio Reifan.
Ia pun mengaku belum pernah menjalani rehabilitasi. Dalam keseharian, tak pernah Rio Reifan punya keinginan atau inisiatif untuk itu lantaran merasa dirinya baik-baik saja.
"Di saat saya di luar (penjara), saya merasa saya fine, saya baik-baik saja. Tapi, setelah terjadinya masalah yang bertubi-tubi, semakin besar masalah, dan dari kesimpulan saya semenjak saya awal ketangkap sampai sekarang, 'Wah, ini satu pola pikir yang enggak benar, di saat saya under pressure yang begitu besar, saya pasti lari ke drugs,' seperti itu," tutur Rio Reifan.
ADVERTISEMENT
"Mungkin, kalau di luar (penjara), saya merasa fine-fine aja. Jadi, di saat saya ketemu dengan barang itu, saya merasa, ya, I'm okay, saya hidup tidak punya masalah. Tapi, ternyata balik lagi, justru itu adalah awal dari banyaknya masalah yang akan terjadi," lanjutnya.
Kini, Rio Reifan berharap agar dirinya bisa menjalani asesmen dan dinyatakan layak untuk direhabilitasi. Ia mengaku benar-benar ingin sembuh, ingin lepas dari jerat narkoba.
"Saya bersyukur dengan prosedur kepolisian juga membolehkan untuk saya diasesmen, yang nanti dari pihak terkait juga menentukan apakah saya boleh direhabilitasi atau tidak, dan saya saat ini ingin sembuh sesembuh-sembuhnya. Saya ingin menjalankan program pemerintah juga. Mudah-mudahan saya bisa direhabilitasi sampai tuntas, ya, sampai selesai dan saya bisa sehat, sembuh, dan di saat saya ada pressure apa pun, saya bisa tegar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin sembuh. Jadi, di saat saya ada goncangan sebesar apa pun, saya bisa tetap tegar," pungkas Rio Reifan.