Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jadi Akselerator Industri Musik Lokal, Max On Gandeng Festival Titik Temu Palu
29 November 2024 21:03 WIB
·
waktu baca 2 menitMemasuki tahun yang ketiga, Festival Titik Temu melanjutkan misinya menjadi sebuah medium festival bermuatan lokal yang dikenal dekat oleh generasi muda di Palu. Mengusung tema utama Cipta Raya Ekosistem Lokal, tahun ini Festival Titik Temu berambisi menjadi cerminan akan pentingnya menciptakan dan merayakan keberhasilan ekosistem lokal dalam sektor ekonomi kreatif, khususnya di Sulawesi Tengah.
Tak hanya musik , Festival Titik Temu 2024 turut menyuguhkan sebuah perayaan yang menjangkau jejaring yang lebih besar. Mengkolaborasikan industri musik, kuliner, fesyen, film, dan komunitas dalam satu wadah, Festival Titik Temu pun berkomitmen menjadi akselerator bagi industri musik lokal agar terus hidup.
Max On Dukung Kesuksesan Festival Titik Temu 2024
Selaras dengan misinya, Max On pun menyambut antusias kolaborasi demi menyukseskan Festival Titik Temu 2024 yang akan diadakan selama dua hari pada 29-30 November 2024 di Jodjokodi Convention Center (JCC) Palu. Menyajikan lima panggung megah yang diramaikan oleh lebih dari 40 musisi lokal tanah air, Festival Titik Temu menjadi perhelatan yang paling ditunggu-tunggu dan siap menghibur weekend-nya warga Palu.
Max On Representative, Ardianto, menyampaikan bahwa visi dan misi Festival Titik Temu sangatlah sejalan dengan fokus Max On sebagai komunitas. “Menurut kami, musik yang berakar dari tradisi lokal memainkan peran yang sangat penting dalam melestarikan budaya. Jika didukung oleh strategi yang tepat, musik komunitas bisa menjadi salah satu pilar utama yang kuat dalam ekonomi kreatif Indonesia,”
Sebagai komunitas yang mengedepankan mimpi anak muda, Max On melihat keistimewaan konsep yang ditawarkan oleh Festival Titik Temu tahun 2024 sebagai wadah bagi ragam subkultur di Sulawesi Tengah.
“Harapannya, dengan dukungan yang diberikan oleh Max On, penggabungan berbagai elemen ekosistem seperti seni, budaya, lingkungan, dan komunikasi lokal ini bisa memperkuat serta memperluas apresiasi terhadap keanekaragaman dan juga keberlanjutan di wilayah Sulawesi Tengah khususnya Palu,” tutup Ardianto.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio