Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ken Ken 'Wiro Sableng' Kenang Masa Jaya: Hidup Glamor hingga Narkoba
31 Agustus 2018 13:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Sejumlah berita mengenai betapa malang nasib terkini Herning Sukendro akan muncul kala kita mengetik kata-kata kunci "Ken Ken Wiro Sableng " di mesin pencarian dunia maya. Pemeran Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 di sinetron 'Wiro Sableng' itu disebut-sebut hidup dalam kondisi menyedihkan dan miris setelah sempat bergelimang harta pada masa kejayaannya, sekitar tahun 1990-an.
ADVERTISEMENT
kumparan berkesempatan menyambangi kediaman Ken Ken di Cimande, Caringin, Bogor, belum lama ini, untuk mengonfirmasi kabar tersebut sekaligus menyaksikan secara langsung seperti apa keseharian lelaki kelahiran tahun 1957 itu.
Setelah menyambut dengan menyajikan suguhan dan berbincang santai, Ken Ken mengajak kami menyambangi salah satu kebun miliknya. Di sana, ia mengamini bahwa kehidupannya kala terkenal sebagai pemeran utama sinetron 'Wiro Sableng' memang cukup bergelimang harta.
Rating sinetron 'Wiro Sableng' yang terus menanjak membuat besaran honornya, yang memang sudah terbilang besar, ikut bertambah. Sambil matanya tampak menerawang, Ken Ken mengaku tak menyangka dirinya dapat menerima honor yang sedemikian besar pada masa itu.
"Kalau dulu, mau beli bakso saja susah. Tapi, saat main di 'Wiro Sableng', ibaratnya, gerobak baksonya saja bisa saya beli," ucapnya diakhiri tawa.
ADVERTISEMENT
Honor Ken Ken sebagai Wiro Sableng rupanya mencapai Rp 2 juta per episode. Ayah empat anak tersebut biasanya melakoni dua episode sebulan.
Pada zaman itu, besaran Rp 4 juta dalam satu bulan terbilang fantastis bagi Ken Ken. Belum lagi, ia mendapatkan pula penghasilan tambahan dari berbagai iklan yang dibintangi.
"Saat itu, bensin harganya Rp 500, solar Rp 380, Rokok Rp 1.100. Dengan pola makan yang sebulan Rp 300 ribu, besaran honor saya sudah lebih dari cukup. Mau makan di mana, jajan apa, bebas. Satu bulan sudah bisa beli motor baru. Berlebihlah uangnya," tutur Ken Ken.
Berdasarkan sejumlah berita yang beredar di internet, karier Ken Ken terpuruk setelah terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika, sementara pada saat yang bersamaan eksistensinya juga telah memudar. Kepada kumparan, ia mengakui tindakan tak terpuji itu.
ADVERTISEMENT
"Saya memang pernah di luar kendali. Namanya manusia, penuh khilaf. Apalagi, saya menjalani hidup glamor. Awalnya, sih, hanya karaoke. Tapi, lama-lama ngebir. dan mulai mempengaruhi suasana. Lama-lama berhadapan dengan satu sisi yang sebenarnya enggak boleh," tutur Ken Ken.
Hanya saja, menurut Ken Ken, apa yang diberitakan tak sepenuhnya benar. Ia mengaku baru berada dalam tahap mencoba dan tak sampai kecanduan narkotika.
"Tidak seheboh yang diberitakan. Itu pun setop karena dari saya sendiri, bukan karena tertangkap polisi. Waktu itu tahun '96, saya merasa enggak nyaman dan langsung saya tinggalkan kebiasaan buruk itu. Jadi, saya setop enggak karena sakau. Memang coba-coba untuk happy-happy saja," bebernya.
Lantas, apakah karier Ken Ken benar-benar terpuruk setelahnya? Apakah keadaan terpuruk itu pula yang membuatnya memilih untuk tinggal di desa dan menjadi petani? Apakan hidupnya sebagai petani menyedihkan dan miris?
ADVERTISEMENT
Saksikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam story berikutnya di topik Ken Ken 'Wiro Sableng'.