Kilas Balik 45 Tahun Perjalanan Karier Paramitha Rusady

18 Januari 2018 12:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paramitha Rusady. (Foto: Instagram @paramitha118)
zoom-in-whitePerbesar
Paramitha Rusady. (Foto: Instagram @paramitha118)
ADVERTISEMENT
Mempertahankan eksistensi selama puluhan tahun di dunia hiburan tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan oleh seorang aktris ataupun penyanyi. Kehadiran selebriti pendatang baru yang jauh lebih muda dan bertalenta tentu menjadi salah satu hambatan terbesar untuk bertahan di industri hiburan Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Namun, aktris sekaligus penyanyi lawas, Paramitha Rusady, berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu melewati 45 tahun perjalanan kariernya di industri hiburan. Perjalanan tersebut pun penuh dengan lika-liku. Bukanlah hal yang mudah baginya untuk terus eksis di bidang ini selama puluhan tahun.
Kali ini, kumparan (kumparan.com) akan melakukan kilas balik perjalanan karier seorang Paramitha Rusady untuk merayakan 45 tahun eksistensinya di dunia hiburan.
Wanita yang kerap disapa Mitha ini, lahir di Makassar, 11 Agustus 1966. Darah seni yang mengalir dalam tubuhnya ternyata diturunkan oleh kedua orangtuanya, yaitu Raden Ayu Marry Zumarya dan Raden Mas Yus Rusady Wirahaditenaya. Ya, sang ibu merupakan seorang guru tari dan kerap menggelar pertunjukkan drama. Sehingga, sejak kecil, Mitha tak asing lagi dengan kehidupan di dunia seni.
ADVERTISEMENT
Saat usianya menginjak 6 tahun, Mitha kecil ikut berperan dalam film dokumenter yang di buat oleh ibunya sendiri, berjudul 'Di Bawah Nyiur Melambai'. Setelah itu, ia sempat tak memutuskan untuk tak lagi berkecimpung di dunia perfilman. Namun, Mitha beberapa kali pernah menjadi backing vocal di grup musik yang dipimpin oleh kakaknya sendiri, Ully Sigar Rusady.
Beranjak SMA, tawaran untuk menjadi bintang iklan dan cover majalah pun mulai berdatangan silih berganti. Ia pun mulai berani berkarier sendiri, tanpa membawa embel-embel nama sang kakak.
Di tahun 1984, Mitha pun memulai debutnya di industri perfilman Indoneisa. Ia dipercaya untuk bermain dalam film berjudul 'Ranjau-ranjau Cinta'. Dalam film tersebut, ia beradu akting dengan aktor sekelas Rano Karno. Sejak saat itu, namanya mulai dikenal dan mendapatkan tawaran untuk beberapa judul film lainnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa judul film lain yang dimainkannya sepanjang era 1980-an adalah 'Romantika', 'Kidung Cinta', 'Cinta Anak Jaman', hingga 'Si Kabayan Saba Kota'.
Nama Mitha semakin melejit saat mendapatkan peran sebagai tokoh Cindy dalam film ternama besutan sutradara Nasri Cheppy yang berjudul 'Catatan si Boy IV & V' di awal tahun 1990. Saat itu, Mitha sempat terjerat cinta lokasi dengan lawan mainnya dalam film tersebut, yakni Onky Alexander. Namun, kisah cintanya harus kandas di tengah jalan.
Ketika industri perfilman sedang surut, Mitha banting setir ke dunia sinetron dan ia berhasil mendapatkan beberapa penghargaan di ajang penghargaan bergengsi di era 1990-an.
Paramitha Rusady (Foto: Instagram @paramitha118)
zoom-in-whitePerbesar
Paramitha Rusady (Foto: Instagram @paramitha118)
Di tahun 1997, pelantun lagu 'Nona Manis' ini berhasil memenangkan kategori 'Bintang Drama Televisi Wanita Terfavorit' di ajang Panasonic Awards setelah bermain dalam sinetron Janjiku. Satu tahun setelahnya, Mitha kembali mendapatkan penghargaan di ajang yang sama. Tak hanya satu, ia berhasil memboyong dua piala penghargaan sekaliigus. Yang pertama adalah dalam kategori 'Bintang Drama Televisi Wanita Terfavorit', dan yang berikutnya adalah kategori 'Bintang Televisi Terfavorit'.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sukses di dunia seni peran saja, pelantun lagu 'Jangan Ada Air Mata' ini juga berhasil di dunia tarik suara. Dari tahun 1990 hingga 2000, ia berhasil menelurkan kurang lebih 11 album yang hampir semuanya laris manis di pasaran. Beberapa judul album milik Mitha, antara lain adalah 'Nona Manis', 'Malam Minggu', 'Hanya Cinta', dan 'Jangan Ada Air Mata'.
Meskipun sudah jarang bermain film, namun nama Paramitha Rusady tak pernah absen dari judul sinetron di Indonesia setiap tahun. Hingga usianya menginjak 51 tahun, ia masih terus aktif bermain dalam sinetron, walau sudah tak lagi mendapatkan peran utama seperti dahulu.
Tahun 2012, Mitha kembali mendapatkan peran di film layar lebar. Film pertamanya setelah lama vakum di industri film layar lebar berjudul 'Ummi Aminah', yang kemudian disusul dengan beberapa judul film selanjutnya, yakni 'Ketika Bung di Ende', 'Rumah di Atas Awan', dan 'Untuk Angeline'.
ADVERTISEMENT
Bintang sinetron 'Putri yang Ditukar' ini pun memiliki cara tersendiri untuk menjaga eksistensinya di dunia hiburan selama puluhan tahun.
"(Cara menjaga) eksistensinya, ya saya juga (main) di sinetron, di film. Saya juga tetap masih menciptakan lagu," ungkap Mitha saat dijumpai di kawasan Daan Mogor, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Namun ia menyadari, semakin bertambahnya usia, terdapat beberapa perubahan pula yang dirasakan oleh Mitha. Salah satunya adalah ia merasakan ada perubahan dari pita suara yang ia miliki.
"Kalau jaga suara sih pastinya ada perbedaan ya. Jadi kita mengalami proses disuara kita karena memulainya dari umur belasan tahun sampai sekarang mengalami proses perubahan alami ya, struktur, ya secara alami lah ya, metabolisme. Jadi secara menyanyi juga beda, beda banget. Dulu lebih melengking, terus sekarang, ya begitulah, more sexy," ujarnya.
Ita Purnama S, Paramitha Rusady, Silvana Herman. (Foto: Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ita Purnama S, Paramitha Rusady, Silvana Herman. (Foto: Adinda Githa Murti Sari Dewi/kumparan)
Sayangnya, perjalanan cinta Mitha tak semulus dan sesukses kehidupan kariernya selama ini. Ia diketahui pernah gagal dalam menjalani biduk rumah tangga sebanyak dua kali.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 23 Juni 2000, Mitha menikah dengan pemain sinetron bernama Gunawan memiliki usia 7 tahun lebih muda darinya. Mereka menikah di Mekkah, sambil menjalankan ibadah umroh. Namun, perjalanan rumah tangga mereka tak berlangsung lama. Di tahun 2002, keduanya memutuskan untuk berpisah secara baik-baik. Dari pernikahan yang singkat tersebut, mereka berdua belum dikaruniai seorang anak pun.
Dua tahun setelah bercerai dengan Gunawan, bintang film 'Selembut Wajah Anggun' ini memutuskan untuk kembali membuka hatinya dan menikah dengan seorang pria berkebangsaan Kroasia, bernama Nenad Bago. Mereka menikah tepat pada tanggal 20 Mei 2004.
Setelah sempat mengalami keguguran, Mitha akhirnya melahirkan anak pertama yang berjenis kelamin laki-laki pada tanggal 14 Mei 2007 melalui operasi caesar. Bayi mungil tersebut kemudian diberi nama Adrian Tegar Maharaga Bago.
ADVERTISEMENT
Namun, Mitha harus kembali mengalami kegagalan dalam membina rumah tangga. Pada tahun 2012, Mitha resmi bercerai dengan Nenad, dan hak asuh anak jatuh ke tangan Mitha.
Paramitha dan Hans (Foto:  Andre Josua/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paramitha dan Hans (Foto: Andre Josua/kumparan)
Saat ini, pelantun lagu 'Datang Kembali' tersebut diketahui sedang menjalin hubungan cinta dengan seorang pria bule bernama Hans de Kraker. Meskipun sudah hampir 4 tahun berpacaran, namun Mitha sama sekali belum memiliki niat untuk melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan.
"Usia sekarang ini, hidup itu bukan cuma cinta saja. Jadi, ada kehidupan yang jadi tanggung jawab saya sebagai single parent. Jadi, enggak bisa tiba-tiba dua kubu ini langsung 'breg' gitu," ungkap Mitha, beberapa waktu lalu.