Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Silakan di area umum, tapi area pribadi harus pakai izin. 'Kan, simpel. Bukan berarti masa kampanye menjadi pembenaran pasang APK di area property pribadi. Sesuai aturan saja,” ucap Fauzi ketika dihubungi kumparan terkait alasannya melakukan hal tersebut.
Ya, lelaki berusia 39 tahun itu kini aktif di dunia politik. Ia menjadi salah satu calon legislatif (caleg) DPR RI dari Gerindra Dapil Jawa Barat VI.
Selama ini, Fauzi dikenal sebagai salah satu aktor kondang. Ia berkiprah di industri hiburan Tanah Air sejak belasan tahun yang lalu.
Mengilas balik, Fauzi Baadila mengawali karier di kancah hiburan dengan menjadi model iklan dan video klip. Ia kemudian menjajal peruntungan sebagai pemain film dengan membintangi ‘Kwaliteit 2’ pada 2003.
ADVERTISEMENT
Namanya melambung lewat ‘Mengejar Matahari’ yang dirilis pada 2004. Dalam film garapan Rudi Soedjarwo tersebut, ia berperan sebagai Damar dan beradu akting dengan Fedi Nuril hingga Agni Pratistha.
Berkat aktingnya dalam ‘Mengejar Matahari’, Fauzi diganjar penghargaan sebagai ‘Most Favourite Actor’ di MTV Indonesia Movie Awards 2004 dan ‘Aktor Pembantu Terpuji’ di Festival Film Bandung 2005.
Sepak terjangnya sebagai pemain film berlanjut melalui ‘Tentang Dia’. Aktingnya sebagai Randu membuat Fauzi mendapat penghargaan sebagai ‘Most Favourite Supporting Actor’ di MTV Indonesia Movie Awards 2005, juga dinominasikan dalam Indonesian Movie Awards 2007 sebagai ‘Aktor Terbaik’ dan ‘Aktor Terfavorit’.
Dalam film ‘9 Naga’ yang tayang pada 2006, lelaki kelahiran 25 September 1979 itu berkesempatan menjadi pemeran utama. Berperan sebagai Lenny, Fauzi Baadila beradu akting dengan Lukman Sardi dan Donny Alamsyah.
ADVERTISEMENT
Kemampuan beraktingnya semakin diperhitungkan tatkala Fauzi, melalui film ‘9 Naga’, dinominasikan sebagai ‘Most Favourite Supporting Actor’ di MTV Indonesia Movie Awards 2006 dan ‘Pemeran Utama Pria Terbaik’ di Festival Film Jakarta 2006.
Karier beraktingnya pun berkelanjutan. Ia tampil di berbagai film layar lebar lain pada tahun-tahun berikutnya.
Sebut saja, ‘Coklat Stroberi’ (2007), ‘Love’ (2008), ‘Jamila dan Sang Presiden’ (2009), ‘Lost in Papua’ (2011), ‘Rectoverso’ (2013), ‘Di Balik 98’ (2015), ‘I am Hope’ (2016), dan ‘Chrisye’ (2017).
Tahun lalu, Fauzi Baadila juga turut membintangi ‘212 The Power Of Love’. Film garapan Jastis Arimba tersebut diadaptasi dari Aksi 212 yang terjadi pada Desember 2016 di Jakarta.
Film itu memang sempat menuai kontroversi di sejumlah daerah. Adanya penolakan penayangan di Manado dan Palangkaraya, salah satunya. Meski demikian, Fauzi memilih untuk tak ambil pusing.
“Saya enggak mau ambil pusing karena, kalau kita terlalu sensitif kepada komentar-komentar, repot. Perasaan terganggu nanti. Ya, jadi biasa saja,” ujar Fauzi ketika bertandang ke kumparan.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Fauzi tampil di film layar lebar produksi RA Pictures berjudul ‘13: The Haunted’. Ia berperan sebagai Jaka dalam film yang disutradarai Rudi Soedjarwo tersebut.
Di luar film layar lebar, Fauzi Baadila juga sempat membintangi sinetron, yakni 'Keajaiban Cinta', 'Dunia Tanpa Koma', dan 'Bintang untuk Baim', serta menjadi presenter sejumlah acara televisi.