Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penyanyi Leony Vitria mengungkap kronologi mengenai meninggalnya ayahnya, Andy Hartanto. Ayah Leony meninggal dunia pada 15 Juni lalu.
ADVERTISEMENT
Hari itu, Leony mengatakan pada pagi hingga siang hari, ayahnya masih melakukan kegiatan di rumah seperti biasa. “Masih sempat masak bubur ayam request-nya mami,” tulis Leony di Instagram Story pada Minggu (20/6).
Kemudian, Leony Vitria mengatakan sekitar pukul 11.30 WIB, ayahnya memberi tahu keluarganya bahwa kondisi badannya drop.
“Dia mendadak lemas. Ternyata serangan stroke. Langsung kami cari ambulans tapi enggak dapat. Akhirnya kita gotong papi ke mobil, kita bawa sendiri ke RS,” tulis perempuan 33 tahun ini.
Leony mengatakan ayahnya sudah tidak sadarkan diri di perjalanan. Kemudian, ia melanjutkan, beberapa UGD rumah sakit penuh.
“Sampai akhirnya jam 13.30 di RS keempat yang kami datangi dapat masuk UGD di salah satu RS di Tangerang,” tulis Leony.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di UGD, Leony menyatakan ayahnya langsung tes darah dan CT Scan. “Hasilnya memang terlihat jelas, pembuluh darah pecah di otak dan sudah menyebar posisinya sampai ke batang otak,” tulisnya.
Dokter, Leony menuturkan, memberi opsi operasi. Namun tingkat keselamatannya kecil sekali.
“Jadi, dioperasi atau tidak operasi risikonya sama: kematian. Mami, saya, dan adik saya Richie waktu itu sepakat kita enggak mau bikin papi menderita dengan operasi bedah otak. Kita pengin papi pergi dengan tenang ditemani keluarganya,” tulis Leony.
Leony langsung menghubungi adiknya, Cynthia, yang berada di Jepang. Dia menceritakan kondisi ayah mereka. Cynthia, kata dia, sepakat untuk tidak mengambil tindakan operasi.
Selama di UGD, Leony dan keluarga mempersiapkan hati untuk melepas kepergian sosok yang mereka sayangi. Leony mengatakan ibundanya selalu memegang tangan sang suami.
ADVERTISEMENT
Adiknya yang sedang berada di Jepang turut menemani lewat sambungan video call. Saat itu, mereka mengucapkan salam perpisahan.
“Kami ucapkan bahwa papi enggak usah khawatir lagi karena kami yang akan terus jaga mami dan kami kakak adik akan terus saling jaga satu sama lain. Kami cuma ingin papi bisa istirahat dengan tenang,” tulis Leony.
Leony mengatakan ayahnya mengembuskan napas terakhir pada pukul 21.23 WIB. "Papi mengembuskan napas terakhirnya sabil pegangan tangan sama mami," tulisnya.
Leony menuturkan Jenazah ayahnya sudah dikremasi pada 19 Juni lalu dan dilarung ke laut.
“Hari Sabtu, 19 Juni pukul 12.00 siang papi sudah dikremasi dan sorenya dilarung ke laut. Semua proses berjalan dengan lancar,” tulis Leony.
ADVERTISEMENT