Main di 'Saiyo Sakato', Cut Mini Rasakan Tidak Nyamannya Dipoligami

Cut Mini ditemui di konferensi pers serial ‘Saiyo Sakato’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan

Aktris Cut Mini membintangi serial yang bertajuk ‘Saiyo Sakato’. Di serial yang tayang di platform video-on-demand GoPlay itu, dia berperan sebagai Mar, seroang wanita yang dipoligami.

Karakter itu ternyata jadi alasan terbesar Cut Mini menerima tawaran bermain dalam serial yang disutradarai Gina S. Noer itu.

“Begitu saya dapat peran dan cerita ini, saya ingin mencoba, saya yang tertindas ceritanya. Saya pengin tahu apa rasanya,” ucap Cut Mini saat ditemui di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1).

Cut Mini ditemui di konferensi pers serial ‘Saiyo Sakato’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan

Setelah memerankan karakter tersebut, pemilik nama Cut Mini Theo ini mengungkap dirinya merasakan perasaan yang kurang nyaman.

“Ternyata, tidak enak dan berat. Jadi, setiap orang itu punya rasa beda-beda untuk urusan yang satu itu, karena memang enggak ada orang yang hidup di dunia ini ingin disakiti. Kita pengin cari nyaman, bahagia,” beber Cut Mini.

Kata wanita kelahiran Jakarta ini, saat berperan sebagai Mar, dia lebih vokal untuk mengatakan apa yang tak disukai olehnya.

“Apa yang terjadi di lingkungan saya, depan mata saya. Jadi, bisa enggak saya menciptakan rasa ini sampai orang merasakan apa yang saya rasakan,” ungkap Cut Mini.

Cut Mini ditemui di konferensi pers serial ‘Saiyo Sakato’. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan

Lewat perannya, Cut Mini berusaha agar penonton bisa merasakan apa yang dia rasa. Sehingga, dia mencoba untuk totalitas dan memberikan yang terbaik.

“Saya mencoba berada di posisi itu, sehingga saya ingin memberikan rasa itu kepada kalian bahwa hati saya sakit,” pungkas Cut Mini.

Serial ‘Saiyo Sakato’ bercerita tentang Mar dan Nita (Nirina Zubir) yang mendapati kenyataan bahwa mereka ternyata berbagi suami yang sama, yakni Da Zul (Lukman Sardi).

Kenyataan pahit itu mereka dapati tak lama setelah Da Zul, sang pemilik restoran Minang itu wafat. Konflik muncul saat Mar tak terima Nita yang nekat membuka usaha restoran masakan Minang dengan nama serupa, yaitu ‘Saiyo Sakato’ persis di seberang restoran miliknya.