Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Membandingkan Karier Childish Gambino di Film dan Musik
14 Februari 2019 16:47 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Musisi berusia 35 tahun ini tampaknya memang selalu totalitas saat membuat karya. Bukan cuma di musik saja, kemampuannya di bidang seni peran juga patut diacungi jempol.
Berkat aktingnya yang memukau, Gambino juga berhasil meraih sejumlah penghargaan di beberapa ajang penghargaan film.
Oleh karena itu, kali ini mari kita bahas perjalanan karier Childish Gambino di film dan juga musik.
Ketertarikan Gambino di bidang seni sepertinya sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku sekolah. Saat menempuh pendidikan di Lakeside High School dan DeKalb School of the Arts, dia sering disebut kalau suatu saat nanti bisa jadi salah satu penulis untuk serial Simpsons, mungkin karena selera humornya sama.
ADVERTISEMENT
Pemilik nama lengkap Donald Glover ini kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Tisch School of the Arts di New York University. Gambino lulus pada tahun 2006 dengan gelar di bidang penulisan drama.
Setelah menyandang gelar tersebut, ia menciptakan grup bernama Derrick Comedy dan memproduksi video komedi bersama mantan teman sekelasnya dulu.
Di tahun yang sama, Gambino dihubungi oleh produser David Miner, sampel tulisan termasuk skrip spesifik yang dia tulis untuk The Simpsons ternyata menyita perhatian Miner dan Tina Fey.
Sejak saat itulah, Gambino menjadi staf menulis pada seri NBC-nya Tina Fey berjudul '30 Rock'. Kala itu, usianya baru menginjak 23 tahun. Gambino pun sempat muncul di beberapa episode di serial tersebut, meski hanya menjadi cameo.
ADVERTISEMENT
Berkat '30 Rock', Childish Gambino mendapatkan penghargaan pertama di industri perfilman. Serial tersebut didapuk menjadi 'Serial Komedi Terbaik' dalam ajang Writers Guild of America Awards di tahun 2009.
Berawal dari penulis naskah, Gambino kemudian mulai banyak mendapat tawaran sebagai aktor. Dia membintangi sejumlah film seperti 'The To Do List', 'Magic Mike XXL', 'The Martian', hingga mendapat peran penting sebagai Lando Calrissian di film 'Solo: A Star Wars Story'.
Childish Gambino mendapat banyak penghargaan berkat serial komedi yang diciptakannya berjudul 'Atlanta'. Gambino menjadi aktor sekaligus produser dalam serial itu.
'Atlanta' dinobatkan menjadi 'Serial Komedi Terbaik' di beberapa ajang penghargaan. Antara lain adalah Writers Guild of America Awards, Producers Guild of America Awards, Gotham Independent Film Awards, dan Golden Globe Awards.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma berkiprah sebagai aktor, penulis, sutradara, dan produser saja, Gambino juga pernah menjadi pengisi suara di film animasi. Dia akan mengisi suara Simba untuk film live action 'The Lion King' yang tayang tahun ini.
Childish Gambino tak ingin terjebak dalam zona nyamannya di industri perfilman. Oleh karena itu, ia mengasah kemampuannya pula di dunia musik.
Album pertamanya yang berjudul 'Camp' rilis pada November 2011. Namun sebelumnya, di tahun yang sama, ia terlebih dulu meluncurkan sebuah EP yang berisi 5 buah lagu di dalamnya.
Dua tahun setelah mengeluarkan album perdana, Gambino kembali merilis album baru yang bertajuk 'Because the Internet'. Album itu masuk ke dalam nominasi 'Best Rap Album' Grammy Awards 2015, namun dikalahkan oleh album 'The Marshall Mathers LP 2' milik Eminem.
ADVERTISEMENT
'Awaken, My Love!' menjadi album ketiga yang diluncurkan oleh Childish Gambino. Album tersebut lahir di akhir tahun 2016 lalu.
Album ketiganya itu masuk ke dalam nominasi 'Favorite Soul/R&B Album' American Music Awards 2017, namun belum berhasil menjadi juara.
Nasib baik Childish Gambino di dunia musik tampaknya baru terlihat jelas setelah ia mengeluarkan single 'This is America' yang fenomenal. Memiliki nuansa afrobeat, 'This Is America' bercerita soal kehidupan kaum kulit hitam di AS.
Dalam kata lain, 'This Is America' adalah selentingan-selentingan atau komentar dalam hati mereka yang berdarah Afrika-Amerika yang mengalami kejadian tidak menyenangkan di Negeri Paman Sam.
Lewat lagu tersebut, Childish Gambino juga berusaha menuturkan kekacauan yang terjadi di AS, mulai dari kekerasan senjata api, kekerasan yang dilakukan pihak berwajib, rasialisme, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Namun, hal-hal tersebut tertutup dengan mudahnya berkat hal-hal yang viral di internet, seperti tarian-tarian lucu yang kerap dilakukan kaum Afrika-Amerika di AS.
Sejak video klipnya dirilis pada Mei 2018, 'This is America' telah disaksikan lebih lebih 480 juta kali oleh pengguna YouTube.
Lagu itu juga menorehkan prestasi di berbagai ajang penghargaan musik, seperti BET Hip Hop Awards dan MTV Video Music Awards.
Di ajang Grammy Awards 2019 sendiri, 'This is America' membawa pulang penghargaan di 4 nominasi, 'Best Music Video', 'Best Rap/Sung Performance', 'Song of the Year', serta 'Record of the Year'.