Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Membandingkan Karier Mantan VJ, Alex Abbad dan Boy William
13 Oktober 2018 17:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Pada kisaran tahun 1990 hingga 2000-an, Video Jockey atau VJ nampaknya menjadi profesi yang digandrngi remaja ketika itu. Para VJ sepertinya juga punya barisan fansnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Profesi VJ juga menjadi pembuka jalan bagi karier mereka di dunia hiburan tanah air. Alex Abbad dan Boy William misalnya yang kini justru beralih menjadi seorang aktor.
Meski berasal dari generasi yang berbeda sebagai VJ, kini kedanya sama-sama eksis di indstri film tanah air. Dalam story berikut kumparan coba membandingkan keduanya.
Alex Abbad mulai menjadi seorang VJ pada akhir tahun 90an. Ketika itu gaya dan celetukannya yang khas membuat Alex digandrungi banyak remaja wanita kala itu. Wajah blasteran dan postur yang ideal mampu meluluhkan hati para remaja wanita di masa itu.
Pada tahun 2002, ia memulai debutnya di dunia seni peran lewat film berjudul 'Andai Dia Tahu'. Sejak kala itu hingga saat ini, sudah sekitar 20 judul film ia mainkan. Beberapa diantaranya ialah 'Andai Ia Tahu', 'Suster Keramas', 'Roman Picisan', 'The Raid', '99 Cahaya di Langit Eropa Part 2', dan 'My Stupid Boss'.
ADVERTISEMENT
Sepanjang kariernya sebagai aktor, pria berusia 40 tahun itu, kerap dipercaya memainkan tokoh pendukung. Kendati demikian Alex tak terlalu mempermasalahkan hal tesebut. Meski bukan jadi penggerak plot dalam film, dia adalah salah satu dari sekian sekrup yang ikut menggerakkan roda.
“Sebenarnya tugasnya pemeran pembantu kalau dia berhasil, karakternya nempel. Kalau gagal, karakternya enggak nempel, itu tugasnya,” kata Alex ketika ditemu di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan.
Menurut Alex setiap peran punya pengaruh besar dalam sebuah film. Namun ia seolah melihat tantangan lebih ketika menjadi pemeran pendukung selama ini. Menurutnya, untuk film di Tanah Air, peran pedukunglah yang justru seringkali jadi karakter yang tak biasa.
Alex memang terbilang nyaman menjalani karakter sebagai peran pendukung. Misalnya, dalam film ‘Buffalo Boys’, karakter Fakar sangat melekat dengan dirinya sampai saat ini. Bahkan dalam film 'My Stupid Boss', ia berhasil meraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik di FFI 2016.
ADVERTISEMENT
“Bagi gue bukan peran utama atau apa. Yang penting bagi gue, gimana caranya gue bisa membuat cerita ini komplit,” tandasnya.
Sementara itu Boy Wiliam memulai kariernya pada tahun 2009 sebagai seorang model. Setelahnya ia beralih profesi menjadi seorang VJ. Wajah oriental dan penampilannya yang keren jadi salah satu hal yang membuat Boy diidolakan remaja wanita di masa itu.
Semenjak itu, kariernya terus melambung dengan memandu berbagai acara musik. Boy kerap tampil deengan rambut jabrik khasnya. Sesekali, Boy juga terlihat tampil dengan topi.
Pada tahun 2012, ia memulai debutnya di dunia akting lewat film perdananya berjudul 'Potong Bebek Angsa'. Hingga 9 tahun berkarya di dunia hiburan, Boy sudah memerankan berbagai karakter di beberapa film, di antaranya adalah ‘Radio Galau FM’ pada tahun 2012, ‘Comic 8’ pada tahun 2014, ‘Di Balik 98’ pada tahun 2015, ‘Bulan Terbelah di Langit Amerika 2’ pada tahun 2016, dan ‘Promise’ pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Dalam film terakhirnya yang rilis di tahun ini, ia bahkan turut menjadi pembawa plot cerita. Bersama Ayu Ting Ting, Boy mendapat porsi dialog yang cukup banyak lewat film 'Dimsum Martabak
Tidak hanya berbakat dalam dunia seni peran, hobi bernyanyinya membawa Boy untuk merilis lima single, yakni ‘Sunshine Becomes You’ pada tahun 2015, ‘Flyin’ Money’, ‘Bumblebee’, dan ‘Money, Car, B*tch’ yang berkolaborasi dengan Roy Ricardo pada tahun 2017.
Saat ini, pria kelahiran 17 Oktober 1991 itu juga sedang giat-giatnya membuat beberapa konten YouTube lewat kanal miliknya. Beberapa perbincangan menarik dengan selebriti lain kerap jadi topik utama dalam kontennya tersebut.