Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Marsha Timothy dan Raihaanun adalah pemenang Piala Citra untuk kategori 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' di Festival Film Indonesia pada 2018 serta 2019.
ADVERTISEMENT
Marsha menang berkat film 'Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak'. Sementara Raihaanun, sukses angkat piala berkat '27 Steps of May'.
Mari lihat dan bandingkan perjalanan karier Marsha Timothy dan Raihaanun . Meski usia keduanya terpaut 9 tahun, Marsha dan Raihaanun adalah dua contoh ibu hebat, karena mampu tetap tampil prima sebagai aktris.
1. Marsha Timothy
Nama Marsha Timothy mulai dikenal publik lewat film 'Ekspedisi Madewa' (2006) bersama Tora Sudiro dan Indra Birowo.
Setahun setelahnya, ia dipercaya untuk memerankan tokoh Raisa di film 'Cinta Itu Merah', yang membawanya masuk nominasi pertama di ajang Festival Film Indonesia.
Sejak saat itu, ia kian sering bermain di film dengan berbagai genre, seperti 'Cinta Setaman' (2008), 'Pintu Terlarang' (2009), dan 'Modus Anomali' (2012).
ADVERTISEMENT
Film thriller 'Modus Anomali' adalah film terakhir Marsha sebelum akhirnya dipersunting oleh sang kekasih, Vino G Bastian.
Setelah satu tahun menikah, Marsha dan Vino dikaruniai anak perempuan bernama Jizzy Pearl Bastian. Ketika sudah menjadi ibu, Marsha mulai pilih-pilih dalam bermain film.
Meski tidak sebanyak ketika masih single, film-film yang Marsha perankan setelah menjadi ibu tergolong lebih keren dan bagus.
Pada 2015, bermain di film 'Nada Untuk Asa', dan menjadi nominasi 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' di Festival Film Indonesia 2015.
Namun kala itu, Marsha gagal meraih kemenangan dan harus rela untuk dikalahkan oleh Tara Basro yang berperan keren di film 'A Copy Of My Mind' garapan Joko Anwar.
Di FFI 2015, sang suami, Vino G Bastian, juga hanya berhasil terpilih menjadi nominasi 'Pemeran Utama Pria Terbaik'.
Pada 2018, baru lah Marsha sukses membawa pulang Piala Citra dari Festival Film Indonesia, berkat film 'Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak'.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma di FFI, Marsha juga sukses memenangkan Festival Film Bandung 2018.
Di tahun itu, 'Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak' memang bisa dikatakan sebagai film terbaik yang sineas Indonesia buat. Film itu bahkan mewakili Indonesia di Academy Awards 2019.
Namun, memang film itu tidak berhasil menjadi nominasi, karena dikalahkan oleh film-film dari negara-negara lain. Tapi, terpilih dalam seleksi nominasi di Academy Awards 2019 sebagai wakil Indonesia, sudah membuktikan bahwa 'Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak' punya kualitas yang apik.
Tahun ini, Marsha Timothy kembali dipilih untuk menjadi pemeran utama di film 'Bebas'. Meski 'Bebas' mendapat beberapa nominasi di FFI 2019, Marsha tidak berhasil masuk dalam kategori 'Pemeran Utama Wanita Terbaik'.
ADVERTISEMENT
2. Raihaanun
Setelah menjadi GADIS Sampul pada 2003, Raihaanun acap kali tampil di sinetron. Pada 2007, sutradara Teddy Soeriaatmadja mempercayai Raihaanun untuk berperan sebagai pemeran utama pria di film 'Badai Pasti Berlalu'.
Tak disangka, film itu membawa namanya masuk nominasi di dua ajang penganugerahan film sekaligus, yakni Indonesian Movie Awards 2007, dan MTV Indonesia Movie Awards 2007. Namun kala itu, Raihaanun gagal memenangkan apa pun.
Uniknya, Raihaanun justru menerima pinangan sutradara Teddy Soeriaatmadja pada 2008, ketika namanya mulai meroket. Meski Teddy 13 tahun lebih tua darinya, Raihaanun sama sekali tidak merasa ragu.
Dari pernikahan tersebut, Raihaanun kini dikaruniai dua anak yakni Millan Haruna Soeriaatmadja (11), Kafka Rushan Milan (7).
Setelah dipersunting Teddy, Raihaanun sempat bermain di salah satu film garapannya, yakni 'Lovely Man'. Berkat peran di film itu, Raihaanun memenangkan 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' di Indonesian Movie Awards 2012, dan menjadi nominasi 'Aktris Utama Terbaik' di Piala Maya 2012.
ADVERTISEMENT
Pada 2016, Raihaanun menjadi salah satu pemeran pendukung di film 'Salawaku'. Lewat perannya itu, ia memperoleh Piala Citra di Festival Film Indonesia 2016 dalam kategori 'Pemeran Pendukung Wanita Terbaik'.
Sebenarnya, Raihaanun sangat jarang menerima tawaran bermain film. Tapi, sekalinya dipilih untuk terlibat dalam sebuah proyek, ia akan langsung menunjukkan kepiawaian aktingnya yang luar biasa.
Hal itu terbukti dari film '27 Steps of May' (2019). Berperan sebagai gadis yang menjadi korban kekerasan seksual bernama May, Raihaanun diganjar Piala Citra untuk kategori 'Pemeran Utama Wanita Terbaik' di FFI 2019.
Raihaanun mengalahkan aktris Sha Ine Febriyanti yang sudah jauh lebih senior darinya dan tampil apik di 'Bumi Manusia'.
Ia juga berhasil mengungguli Adhisty Zara, aktris muda mantan personel JKT48, yang bersinar berkat film 'Dua Garis Biru'.
ADVERTISEMENT
Dari kedua aktris terbaik itu, mana idola kalian? Marsha Timothy atau Raihaanun ?