Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Melakukan prank dan juga social experiment (uji sosial) menjadi salah satu konten yang kerap dijalankan para YouTuber di tanah air. Termasuk Uya Kuya dan kedua anaknya.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, anak kedua Uya, Sydney Agusto Putra Utama yang akrab dipanggil Nino, melakukan uji sosial dengan pergi ke mall untuk membeli iPhone seharga Rp 30 juta.
"Dia uji sosial pake baju gembel masuk ke mall, dan beli iPhone seharga Rp 30 juta," kata Uya Kuya saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, baru-baru ini.
Uji sosial itu cukup berhasil dan menarik perhatian banyak orang. Hal itu terlihat dari respons setelah video tersebut diunggah. Setelah delapan jam, video tersebut menjadi trending di YouTube.
Menurut Uya, ide dari konten tersebut berasal langsung dari anaknya. Karena belakangan ini, kedua anaknya, Nino dan Cinta, sudah tidak ingin lagi mengikuti konsep yang biasa Uya berikan.
ADVERTISEMENT
"Jadi mulai sebulan ini, anak-anak sudah enggak mau diatur sama gue. Mereka baru ngomong sama gue, 'Pa, aku enggak suka yang Apap suruh'. Oh, ya, sudah, jadi mereka jalanin sendiri," kata Uya.
Meski ada yang berhasil, ada juga konsep yang dijalankan anak-anakya berujung gagal. Ada satu cerita ketika Nino melakukan prank di salah satu mall di Jakarta.
Kala itu, Nino memakai pakaian biasa dan berjalan ke tempat orang yang sedang makan. Kemudian ia ikut bergabung dan makan di meja tersebut.
Tanpa diduga, orang yang dilakukan prank ini marah besar. "Terus Nino bilang ini prank, dia malah makin marah, 'Sampai ini tayang, saya cari kamu'," ujar Uya.
Hal tersebut kemudian menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. "Terus manajer restoran turun tangan minta maaf," kata Uya.
Hal tersebut membuat Nino merasa drop. Namun Uya memberikan semangat dan berbagi pengalaman buruk saat ia juga pernah gagal melakukan prank.
ADVERTISEMENT
"Nino gue kasih pengertian, 'Bapak lo dulu pernah dikejar-kejar orang pake pisau waktu (acara) 'Spontan', pernah dibawa ke pos satpam, pernah mau dipukul bule. Ya, gue ceritain. Namanya orang nge-prank," kata dia.
Meski sempat tidak mau syuting, pada akhirnya anaknya mengerti. Nino pun mengambil pelajaran dari kejadian itu.
"Sekarang lebih peka saja milih orangnya, dari jauh dia sudah bisa feeling. Materi itu (Nino) enggak tayang, tapi gue simpen," tutup Uya Kuya .