Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Nikita Mirzani: Papa dari Dulu Inginnya Niki Jadi Ustazah
3 Agustus 2018 13:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Terlahir sebagai anak perempuan satu-satunya dari empat bersaudara, membuat Nikita Mirzani memiliki sifat manja. Selama masa kecil, Nikita kerap disuapi ibu atau ayahnya ketika makan. Aktris yang kini berusia 32 tahun itu juga selalu diantar-jemput saat sekolah oleh ayah atau abangnya.
ADVERTISEMENT
Bisa dibilang, saat masa pertumbuhan, Nikita jauh dari kegiatan yang dekat dunia malam. Ia selalu mendapatkan perhatian dari anggota keluarganya. Ribut atau berkelahi dengan orang lain pun hampir tidak pernah ia lakukan.
Hal itu diceritakan Nikita saat berbincang dengan kumparan di Toraja Coffee House, Jalan Casablanca, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Bintang film 'Comic 8: Casino King' itu mencurahkan isi hatinya untuk program 'Selebriti Hijrah kumparan' yang dipandu Ustaz Erick Yusuf.
"Jadi, keluar malam saja tuh enggak pernah. Sampai SMA pun Niki masih diantar jemput sama Papa atau sama Abang, gitu," ujarnya sesekali tertunduk, mencoba mengingat masa lalu.
Menurut Nikita Mirzani , pergaulannya saat itu jauh berbeda dari anak muda zaman sekarang. "Betul-betul di-protect abis sama papa, disayang banget sama papa, sama keluarga besar juga, karena kebetulan Niki cucu satu-satunya perempuan," lanjut dia.
Selain menjadi anak yang sangat dimanja di keluarganya, Nikita juga sempat mendapatkan bekal ilmu agama dengan menempuh pendidikan di sekolah islam. Nikita yang kala itu baru lulus sekolah dasar (SD), dimasukkan ke pesantren. Ia sempat menghabiskan waktu 2 tahun 7 bulan di Pondok Pesantren Gontor, Mantingan, Ngawi.
ADVERTISEMENT
"Jadi enggak ada yang tiba-tiba sudah dewasa, kenal dunia terus berontak, itu enggak sama sekali," katanya dengan nada tegas.
Nikita kemudian ditanya Ustaz Erick pelajaran yang masih dia ingat saat di pesantren. Dengan sedikit terbata-bata, dia menjawab dengan menggunakan bahasa Arab.
"Iya, belajar fikih, dan lain-lain. Bisa sedikit-sedikit sih kayak, na'am (ya), kaifa haluki (bagaimana kabarmu), he-he-he," tutur perempuan kelahiran 17 Maret 1986 ini, sembari tersipu malu.
Namun, pendidikan di pesantren rupanya membuat pemain film 'Jakarta Undercover' ini tidak betah. Ia mengaku sering sakit-sakitan lantaran tak kuat dengan sistem pembelajaran di sana.
ADVERTISEMENT
Kemudian Nikita melanjutkan pendidikan dibangku SMA di salah satu sekolah di Muhammadiyah. Saat itu, dirinya diminta untuk menggunakan hijab selama berada di sekolah.
Dunia Nikita Mirzani seketika berubah hancur berantakan ketika ibunda tercinta, Djulehah, meninggalkan dia untuk selama-lamanya pada November 2009. Kala itu, sang ibunda meninggal akibat sakit kanker rahim.
Nikita yang selama ibunda di rawat di rumah sakit kerap menjaga dan menemaninya, benar-benar terpukul. Tiga hari setelah kepergian ibunya, mantan model majalah pria dewasa ini sempat mencoba untuk mengakhiri hidupnya.
"Jadi aku tonjok kaca yang ada di kamar, terus pecahannya aku ambil terus aku langsung zreett (memperagakan mengiris pergelangan tangan). Karena saat itu kan mungkin tadi, rasa sayang yang berlebihan," tutur Nikita, seraya memperlihatkan bekas luka sayat di tangan kirinya.
Darah pun sempat bercucuran membasahi busana dan lantai kamar Nikita. Keluarga yang berada di rumah sempat curiga lantaran selama kurang lebih lima jam, ia tidak juga keluar dari kamar saat dipanggil. Salah satu abang Nikita kemudian mendobrak pintu kamar. Saat itu, Nikita ditemukan tengah bersandar di tembok kamar.
ADVERTISEMENT
"Bahkan kata abang aku tuh, sampai tulang putihnya tuh sampai kelihatan. Tapi untungnya bukan di sini (pas bagian urat nadi), mungkin karena saking napsunya jadi asal saja. Kalau di sini mungkin aku sudah lewat," kata Nikita sembari menunjukkan luka sayatan itu.
Menurut Nikita, ibu bukan hanya sebagai sosok orang tua, tapi juga sahabat dan teman curhat yang bisa diajak melakukan hal-hal aneh. Ia pun merasa separuh jiwanya hilang saat Djulehah dipanggil Allah SWT.
"Tapi alhamdulillah Allah baik, jadinya masih hidup sampai sekarang," katanya.
Mantan istri Sajad Ukra ini juga menceritakan bahwa mendiang ibunya sangat pandai dalam mengolah masakan. Semasa hidupnya, ia selalu dibuatkan bekal makanan.
"Ya dia segalanyalah, She's everything for me," ucap Nikita Mirzani sedikit tercekat.
ADVERTISEMENT
Dalam story berikutnya, Nikita bercerita tentang hidupnya yang dipenuhi kontroversi dan bagaimana mampu bertahan dari segala cobaan. Nantikan kisahnya dalam topik Selebriti Hijrah .