Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Nostalgia Potlot Jam di Synchronize Fest 2024: Catatan dari Pinggir Panggung
7 Oktober 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ekosistem musik tak hanya terbentuk dalam sebuah era, melainkan juga di sebuah tempat. Tahun 1993, di sebuah gang kecil bernama Jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, puluhan hingga ratusan musisi berkumpul.
ADVERTISEMENT
Para musisi berkumpul di sana, membentuk sebuah skena, dan menciptakan lagu hingga album. Ada beberapa nama besar yang lahir dan sampai saat ini eksis di industri musik.
Sebut saja, mereka adalah Slank , Imanez’s Otto Jam, Anda Perdana, Anang Hermansyah, Kidnap Katrina, Bongky, Ipang Lazuardi, Oppie & BOP, hingga The Flowers.
Nama-nama di atas dan kenangan bersama di Potlot kemudian diangkut ke gelaran Synchronize Fest hari ketiga di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10).
Penampilan Potlot Jam menghadirkan nostalgia lagu-lagu 1990-an yang tenar di industri musik Indonesia.
Sebagai sajian pembuka, penyanyi wanita Oppie Andaresta & BOP mengumpan nostalgia para penonton lewat lagu “Holiday Sendiri” dan “Cuma Khayalan”.
Secara khusus, Oppie berterima kasih kepada David Karto selaku Festival Director Synchonize Fest 2024, yang menyediakan ruang bagi para musisi Potlot untuk berkumpul dan bernostalgia bareng.
ADVERTISEMENT
"Gue sumpahin lo jadi orang kaya. Gue doain semakin lo nyanyi sama gue, semakin lo kaya. Thank you David Karto, thank you Synchronize," kata Opie.
Kidnap Katrina kemudian hadir dengan menghadirkan vokalis Anang Hermansyah. Anang membawakan dua lagi ikonik di album pertamanya berjudul “Biru” dan “Biarkanlah”.
Anang mengakui bahwa Potlot adalah rahim yang melahirkannya sebagai penyanui hingga dikenal di Indonesia.
"Terima kasih sudah hadir di sini, Potlot itu rumah buat saya. Saya merasa tua sebenarnya. Tapi saya akan ajak teman-teman semua ke album pertama saya," ucap Anang.
Setelah Anang, The Flowers tampil ke atas panggung dengan membawakan “(Tolong) Bu Dokter”, lagu dari album 17 Tahun Keatas yang dirilis pada 1997.
ADVERTISEMENT
Penonton menyambut antusias setiap penampilan para musisi Potlot.
Nostalgia terbangun perlahan, dan mereka sadar bahwa bisa jadi menyaksikan Potlot di Synchronize Fest adalah pengalaman sekali dalam seumur hidup.
Kehadiran Slank
Di Potlot sendiri, Slank adalah tuan rumah. Kaka terlihat sangat bersemangat membawakan repertoar lagu-lagu ikoniknya saat di atas panggung.
Kaka bahkan datang dengan menaiki atap mobil dan diarak hingga ke atas panggung. Dia membuka bajunya sambil membawakan lagu "Begitu Saja" milik Slank.
Salah satu yang membekas adalah ketika Kaka membawakan lagu ikonik mendiang Andi Liany berjudul "Sanggupkah". Kaka mengenang Andi sebagai salah satu rocker Indonesia yang murni dan karyanya tak akan paripurna.
"Kalau omongin musik rock, yang terlintas di kepala gue itu Mas Andi Liany. Gue akui dia adalah the real rocker, the real musisi yang karyanya tuh selalu bagus," ujar Kaka.
ADVERTISEMENT
Penonton pun bernyanyi bersama Kaka lewat lagu "Sanggupkah".
Tribute to Imanez
Salah satu legenda reggae Indonesia yang lahir dari Potlot adalah Abdul Firman Jusuf Saad atau yang biasa dikenal Imanez. Imanez yang juga pernah menjadi bassis dari Slank itu menorehkan sejarah perkembangan musik reggae di Indonesia.
Slank membawakan "Yo Man" bersama Nyaya, anak Imanez. "Yo Man" adalah ciptaan Imanez yang dirilis oleh Slank pada 2013.
"Ada lirik jatuh dari langit tadi, kayaknya Imanez kirim sesuatu buat kita," ucap Kaka Slank.
Kaka langsung memeluk Nyaya, kemudian mereka bernyanyi bersama lagu "Yo Man". Penampilan Potlot Jam di Synchronize ditutup dengan lagu "Anak Pantai" milik Imanez. Penonton bergembira dan larut dalam nostalgia musik Indonesia yang lahir dari Potlot.
ADVERTISEMENT