Pernah Dipenjara, Reza Bukan Ambil Hikmah dan Anggap Rutan Sebagai Sekolah

Reza Bukan. Foto: Instagram @rezbuk

Presenter Reza Bukan pernah dipenjara karena terjerat kasus narkoba. Pria 39 tahun ini mendekam di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta.

Reza berbagi kisahnya ketika berada di tahanan. Menurut dia, penjara merupakan tempat buat orang-orang yang ingin memperbaiki kesalahan.

“Penjara itu bukan tempat sampah, bukan tempat mengerikan, bukan tempat orang-orang yang jijik. Jadi penjara itu justru buat orang-orang yang pengin mengubah hidup dia, yang pengin memulihkan hidupnya, pengin bangkit,” kata Reza di kawasan Tendean, Jakarta.

Reza Bukan . Foto: Instagram /@rezabuk

Reza Bukan mengibaratkan rutan atau penjara sebagai sekolah. Kini setelah bebas, Reza kembali menjalani hidup di tengah-tengah masyarakat bermodalkan bekal yang diperolehnya selama berada di penjara.

“Kita ngumpulin ilmu, ngumpulin peluru, ngumpulin makan buat kita begitu bebas, itu perjuangannya saya dimulai. Sekarang ini sudah satu bulan, ya itu perjuangan saya dimulai di sini,” ucap Reza.

Presenter Reza Bukan (kedua kiri) saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu, (13/02). Foto: Ronny/kumparan

Hikmah yang Reza Bukan Dapatkan saat Dipenjara

Reza mengungkapkan ada hikmah yang ia peroleh saat mendekam di tahanan. Misalnya saja, ia kini menjadi orang yang sabar dan mensyukuri hidupnya.

Saat dipenjara, Reza hidup dalam keterbatasan. Makan seadanya, ruang lingkup juga terbatas.

“Bersyukur karena setiap hari kita makan seadanya kita bersyukur, ruang lingkup seadanya kita bersyukur, nonton seadanya kita bersyukur. Pokoknya kita bersyukur sama Tuhan, pasti itu lebih indah karena makanannya makan rohani,” tutur Reza.

Deron Eka alias Reza Bukan. Foto: Aria Pradana/kumparan

Reza Bukan Ingin Buat Komunitas

Reza sudah punya rencana usai bebas dari penjara. Ia ingin membuat sebuah komunitas yang diberi nama Temu Jiwa.

Lewat komunitas itu, Reza ingin mengajak orang-orang yang pernah dipenjara karena kasus narkoba untuk memperbaiki dirii dan bangkit bersama-sama.

“Jadi para jiwa-jiwa ini bertemu jadi satu komunitas, saling menguatkan untuk bisa pulih, bisa tobat, kita bisa bangkit sama-sama, sehat bareng-bareng. Kita mau hidup benar-benar dan dekat sama Tuhan,” tutup Reza Bukan.