Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Piyu Padi Reborn Minta Kepala Staf Kepresidenan Tangani Masalah Royalti Musisi
30 Desember 2023 10:57 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masalah royalti musisi ini memang masih menjadi polemik di Indonesia. Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI Purn H Moeldoko, menyambut baik kedatangan AKSI dan menyampaikan bahwa ia paham betul bagaimana masalah ini masih merugikan musisi-musisi di Indonesia.
Moeldoko pun siap membantu musisi menyelesaikan masalah ini. Menurutnya, problematika ini harus segera bisa terselesaikan melalui audiensi pihak LMKN dan Kemenkumham.
"Saya selaku Kepala Staf Presiden yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan fungsi strategis dan ini merupakan isu yang harus kita respons," ungkap Moeldoko saat ditemui di Kantor Staf Presiden, Gambir, Jakarta Pusat.
"Saya akan mengundang semua pihak baik dari LMKN maupun di Kemenkumham untuk membicarakan masalah ini agar ada solusi," sambungnya.
“Kami sudah cukup capek dan lelah untuk menanti bentuk transparansi LMKN. Kami menginginkan sebuah transparansi. Kami sudah melakukan somasi dua kali, yang kami harapkan hanya transparansi saja," tutur Piyu.
ADVERTISEMENT
Piyu pun ungkapkan sedikit mengenai pernyataan LMKN setelah membahas soal transparasi dengan AKSI. Menurut Piyu, apa yang disampaikan LMKN tidak membuat dirinya dan para anggota AKSI puas.
"Jawaban dari lembaga tersebut (LMKN) sangat mengecewakan untuk kami. Ternyata mereka tidak punya hak untuk memberikan laporan keuangan kepada kami," katanya.
Langkah meminta bantuan pada Staf Kepresidenan RI diambil, karena AKSI merasa problematika ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Apalagi, ada banyak orang di Indonesia yang mencari nafkah dengan menjadi musisi.
"Konflik perihal royalti di lingkup komposer sejak dulu belum pernah selesai. Oleh karena itu kami mengadukan ini ke Kantor Staff Presiden supaya mengenai hal tersebut bisa segera ditindak," ujar Piyu.