Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Putra Chintami Atmanegara Bantah Lakukan Tindak Penganiayaan ke Deanni Ivanda
23 September 2020 22:13 WIB
ADVERTISEMENT
Putra Chintami Atmanegara , Dio Alif Utama , beberapa waktu lalu dilaporkan ke pihak kepolisian terkait dugaan tindak penganiayan. Dio dilaporkan oleh seorang perempuang bernama Deanni Ivanda.
ADVERTISEMENT
Sempat bungkam, Dio akhirnya buka suara atas laporan tersebut. Kata Dio, dirinya tak pernah melakukan tindak penganiyaan terhadap Deanni.
“Kalau fisik (aniaya) nggak pernah. Karena lucu juga ya untuk apa saya bantu orang kalau saya aniaya, nggak make sense,” ungkap Dio, ketika ditemui di kediamannya, kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Rabu (23/9).
Peristiwa itu terjadi ketika Chintami meminta Deanni untuk pindah dari kediamannya. Namun, kata Dio, Deanni justru tak menunjukan rasa hormat kepada ibunya.
Padahal, ketika itu Chintami sedang memberikan nasihat kepada Deanni sebelum berpisah. Tak senang melihat hal itu, Dio yang hendak menjenguk ayahnya akhirnya menegur Deanni.
“Dari situ respons dari Deanni-nya juga kebanyakan lebih ngelawan sih ya, lebih membantah, kayak tidak terima sehingga mungkin ibu saya juga udah capek ya ngadepinnya. Sampe mungkin kebawa-bawa mau jual ginjal gimana, menurut saya sih tidak wajar ya, tidak pantes ya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, Deanni sempat memecahkan gelas yang berada di atas meja. Pecahan gelas tersebut sempat mengenai kaki rekannya, Hugo. Dio pun kemudian mengatakan pada Deanni untuk tak perlu menghancurkan barang-barangnya.
Meski demikian, Dio tak terlalu meladeni sikap Deanni yang masih sangat emosi ketika itu. Dio hanya berusaha membereskan pecahan kaca dari gelas tersebut.
“Gak lama, bapak-bapak security dateng, ketika bapak-bapak ini dateng ya saya masih terus nyapu tiba-tiba kayak dia nyariin ibu saya 'nyokap lu mana' gitu segala macem. Saya bilang ya kan ke bawah,” ungkap Dio.
“Saya bilang, kamu pikir dong pake otak kalo misalkan ibu saya tuh males udah digituin sama kamu. 'Otak saya mana otak saya mana', saya bilang ya otak kamu di dengkul kali,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Dio meminta Deanni segera membenahi barang-barangnya dan segera pindah dari kediamannya. Namun permintaan halus Dio tak digubris oleh Deanni.
“(Deanni bilang) 'Enggak mau, siapa kamu, siapa kamu, saya gak mau pergi'. Saya bilang kenapa jadi drama banget ya yang harusnya baik-baik aja,” tuturnya.
Deanni, kata Dio, justru menantangnya ketika itu. Melihat hal tersebut, Dio akhirnya mengangkat paksa Deanni. Namun Dio membantah adanya kekerasan dalam momen itu.
Mata Dio justru sempat terkena sikut Deanni ketika itu. Pada saat itu Deanni memang sempat terlepas dari pegangan Dio. Namun Dio membantah Deanni jatuh terguling di tangga.
“Kebetulan itu deket tangga, jadi dia kayak mau kepleset ke tangga. Udah gitu dia balik ke saya, karena saya masih kesakitan, kedorong ama saya. Tapi ada salah satu bapak security deket saya yang emang megangin, terus saya turun,” terangnya.
Sesampainya di bawah, Deanni justru malah merusak mobil. Ketika itu, Deanni memukul mobil dengan menggunakan bangku. Dio pun kembali menghampiri Deanni yang katanya sedang kalap.
ADVERTISEMENT
“Saya sama satpam jauhin Dea dari mobilnya. Ya udah saya pisahin segala macam dia pun tetep nyerang (berontak) tidak mau tidak mau akhirnya udah sana pergi sama Hugo. Saya masuk (ke rumah) gerbang dikunci karena dia takut masuk lagi, digembok,” tuturnya.
Sehabis itu, Dio membawakan barang-barang Deanni. Kata Dio, tak ada tindakan pelemparan ketika dia menyerahkan barang-barang Deanni. Namun Deanni terus mengancam akan menghancurkan mobil Dio.
“Nggak lama beberapa kali saya taruh depan pintu Dea teriak-teriak 'mobil lo gue ancurin', yaudah terserah kalau mau diancurin kan diasuransiin. Yaudah saya masuk lagi ke dalem. Pas masuk dia pager dia koyak-koyak, digoyang-goyang, paralon dikoyak-koyak,” ujarnya.
Namun karena Dio berpikir Deanni tak akan kuat merusak pagar, dia memilih untuk meninggalkannya ke dalam. Dia juga tak mengerti mengapa Deanni begitu geram ketika itu.
ADVERTISEMENT
“Emang pada dasarnya dari sekira sebulan lebih dia tinggal emang agak temperamen anaknya. Cuma lebih kalau ada masalah dia hindarin cabut,” pungkasnya.