Ramai Kasus Bullying di Binus, Iis Dahlia Ungkap Pengalaman Devano Dibully

24 Februari 2024 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi dangdut Iis Dahlia saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta, Senin, (4/11 Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi dangdut Iis Dahlia saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta, Senin, (4/11 Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Iis Dahlia ikut buka suara di tengah kasus bullying di Binus School Serpong yang menyeret anak Vincent Rompies, FL, yang diduga termasuk dalam deretan pelaku bully.
ADVERTISEMENT
Iis mengatakan bahwa ia juga memiliki kisah soal putranya Devano Danendra yang menjadi korban bully. Devano, kata Iis sudah mengalami bullying sejak ia masih di Taman Kanak Kanak (TK).
"Tiba-tiba aku tahunya di kepala Devano waktu itu sudah bernanah dan berdarah sampai dibawa ke dokter," ungkap Iis Dahlia saat menjadi bintang tamu di Program Rumpi No Secret.
Iis Dahlia dan Devano. Foto: Munady Widjaja
Iis mengatakan, saat itu Devano memang tidak menceritakan apa pun kejadian yang dialaminya. Apalagi sejak kecil Devano dikenal sangat pendiam. Iis pun memutuskan untuk lapor ke sekolah terkait insiden tersebut.
"Kesal, sih, sama gurunya kenapa lalai. Tapi, ya, itu Devano memang gitu, diem. Orang sudah sampai bernanah coba tapi diem," katanya.
ADVERTISEMENT
Beranjak dewasa, Devano pelan-pelan mulai terbuka dengan sang ibu. Ia cerita bahwa dirinya pernah dimasukkan ke tempat sampah. Dari situ ia meminta anak-anaknya berani untuk cerita.
"Aku ngajarin anak-anak, kalau ada apa-apa cerita. Enggak perlu takut, kalau bisa dilawan aja tapi bukannya berantem, diajak ngomong aja, harus jadi anak yang berani," ungkapnya.
Penyanyi dangdut Iis Dahlia saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta, Senin, (4/11 Foto: Ronny
Dalam kesempatan itu, Iis mengatakan Devano sampai saat ini masih kerap di-bully di media sosial hingga kena mental. Karena itu, iis berharap tak ada lagi kejadian bullying yang bisa mengakibatkan trauma berkepanjangan.
"Dia kena mental sekarang, ya, karena media sosial. Jadi, berhentilah berbuat seperti itu, karena kalian enggak tahu apa akibatnya. Kalian santai, tapi anak yang di-bully enggak santai, itu meninggalkan trauma. Sudahlah sekarang bercanda yang aman-aman saja," bebernya.
ADVERTISEMENT