Rayen Pono Ungkap Kekecewaan: AKSI Tanpa Ahmad Dhani Hanya Butiran Debu

13 April 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers AKSI bersama Rayen Pono dan Kadri Mohamad di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers AKSI bersama Rayen Pono dan Kadri Mohamad di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyanyi Rayen Pono hadir dalam diskusi bersama Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/4). Rayen Pono mengungkap kekecewaannya di hadapan musisi senior Ahmad Dhani dan Piyu Padi Reborn.
ADVERTISEMENT
Rayen menilai, senior seperti Ahmad Dhani seharusnya mengambil posisi netral di tengah kisruh Undang-Undang Hak Cipta dan royalti musik, mengingat pengaruhnya yang sangat besar.
"Kekecewaan saya pribadi, Mas Dhani dengan kapasitasnya yang sebesar ini, hari ini kenapa tidak memilih untuk ada di tengah,” kata Rayen Pono dengan nada tegas.
Musisi Rayen Pono Lapor ke Polda Metro Jaya usai Jadi Korban Penipuan, Jumat (29/12). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Rayen Pono khawatir keberadaan AKSI bisa jadi lokomotif untuk tujuan pribadi pihak tertentu.
"Buat saya, AKSI tanpa Mas Dhani adalah butiran debu. Saya harus sampaikan ini supaya saya juga merasa puas dan pulang dengan rasa lega,” tutur Rayen.

Rayen Berharap 'Wisdom' dari Ahmad Dhani

Rayen sadar bahwa dirinya beda generasi dan jauh dari segi popularitas dari Ahmad Dhani. Oleh karenanya, Rayen berharap Dhani bisa lebih bijak dalam bertindak dan memberi pemahaman.
ADVERTISEMENT
"Beliau sudah melewati masa puncak karier masing-masing. Masih ada musisi muda lain, yang kami butuh dituntun dengan wisdom," ujar Rayen.
Konferensi pers AKSI bersama Rayen Pono dan Kadri Mohamad di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Rayen berpendapat kisruh royalti musik bisa diatasi dengan pengertian, toleransi dan rasa kekerabatan satu sama lain.
"Wisdom yang benar adalah kita bisa minta duit ke penyanyi karena celah interpretasi Undang Undang, tapi gue enggak mau minta karena dia teman gue. Gue mau berjuang untuk industri yang lebih besar dari hari ini," ungkap Rayen Pono.
Rayen menggarisbawahi bahwa yang dia serang bukan AKSI, melainkan Ahmad Dhani dan pandangannya.
"Makanya yang saya serang bukan AKSI, yang saya kritisi adalah Mas Dhani. Mas Dhani ini idola gue, idola seluruh anak muda Indonesia," ucap Rayen.
ADVERTISEMENT

Rayen Pono Kritisi AKSI Ikut Nimbrung di Permasalahan Agnez Mo dan Ari Bias

Rayen juga menyayangkan langkah AKSI yang seolah berimplifikasi dalam kasus royalti antara Ari Bias dan Agnez Mo. Menurut Rayen, keterlibatan AKSI dan Dhani justru mencoreng misi utama AKSI sendiri untuk membela para pencipta lagu.
"AKSI bisa jadi hero buat pencipta lagu dan industri musik. Tapi saat ikut mengamplifikasi tuntutan Ari Bias terhadap Agnez Mo, buat saya niat baik dan wisdom-nya sudah gagal,” tegas Rayen Pono.
Konferensi pers AKSI bersama Rayen Pono dan Kadri Mohamad di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Rayen tak sendirian hadir dalam forum tersebut. Dia hadir bersama musisi dan advokat Kadri Mohamad yang juga berseberangan dengan AKSI.
Diskusi ini membahas mengenai polemik royalti performing rights yang hingga kini masih belum beres.
ADVERTISEMENT