Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Review 3 Body Problem: Karya Terbaru dari Kreator Game of Thrones
25 Maret 2024 12:46 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Serial 3 Body Problem yang diangkat berdasarkan novel fiksi ilmiah Liu Cixin dengan judul yang sama, kini telah tayang di Netflix .
ADVERTISEMENT
Ragam visual kontemporer ditampilkan dengan apik dan megah, kemudian dibalut dengan pertanyaan tentang eksistensi Tuhan; apakah kamu percaya Tuhan? Apakah ilmu pengetahuan bisa menjawab semua keraguan manusia tentang alam semesta?
Serial ini adalah kisah rumit yang menyatukan sejarah Tiongkok kuno, realitas virtual, game, kehancuran ekologi, dan fisika partikel dengan ancaman makhluk luar angkasa terhadap umat manusia.
Namun apakah ini cara terbaik Netflix mengadaptasi sebuah novel? Apakah serial ini sudah "adil" dengan tidak menghadirkan visi penulis novel yang luar biasa?
Jalan cerita 3 Body Problem
Serial ini diadaptasi oleh Netflix dan kreator Game of Thrones, David Benioff dan D.B. Weiss. 3 Body Problem sangat cocok bagi mereka yang haus menonton drama fiksi-ilmiah dan ambiguitas di tengah era modern.
3 Body Problem dibuka dengan memperkenalkan Oxford Five, sekelompok ilmuwan yang terdiri dari Jin (Jess Hong), Auggie (Eliza González), Saul (Jovan Adepo), Jack (John Bradley) dan Will (Alex Sharp).
ADVERTISEMENT
Akting mereka dilengkapi dengan kehadiran seorang inspektur yang gigih, dan Da Shi (Benedict Wong), saat mereka mengungkap kematian fisikawan Vera Ye. Vera Ye adalah ilmuwan yang meninggal dari sekian kasus ilmuwan yang melakukan bunuh diri secara misterius dalam serial tersebut.
Semua peristiwa ini tampaknya bermula dari ibu Vera, Ye Wenjie (Rosalind Chao), yang dipaksa wajib militer. Dia bekerja untuk militer Tiongkok do era 60-an sebagai fisikawan selama zaman Revolusi Kebudayaan.
Kehadirannya punya dampak yang dahsyat, mengarahkan para protagonis ke jejak VR (realitas virtual), hitungan mundur waktu, hingga ancaman besar dari luar bumi yang akan datang. Meski begitu, banyak pendapat yang mengatakan 3 Body Problem tidak banyak meningkatkan orisinalitas cerita dengan penafsirannya yang terlalu literal.
ADVERTISEMENT
Kehadiran para kreator populer seperti Benioff, Weiss, hingga Alexander Woo sepertinya kurang mendorong novel ke wilayah yang lebih mempesona dalam hal visual dan narasi.
Perbedaan dengan cerita novel
Serial 3 Body Problem disebut sangat berbeda dengan novel karya Cixin sangat mendalami budaya Tiongkok dan sejarah negara tersebut. Novel tersebut berfokus pada dampak Revolusi Kebudayaan tahun 60-an dan cabang ilmu militer Tiongkok, terhadap generasi dan budaya lain.
Pencarian kehidupan di luar bumi dan konsekuensinya hanyalah sarana untuk mengeksplorasi komentar sosial tentang revolusi Cina di masa tersebut. Namun, 3 Body Problem patut dipuji karena ambisinya yang luar biasa.
Serial tersebut berhasil memperkenalkan begitu banyak alur cerita dan tema sentral dalam waktu yang singkat. Elemen artistik dalam serial ini menampilkan imajinasi untuk membedakan dimensi dunia khayalan dan dunia nyata yang jauh berbeda.
ADVERTISEMENT
Akting Benedict Wong
Salah satu yang patut mendapat perhatian khusus adalah akting Benedict Wong sebagai inspektur Da Shi. Sekali lagi, Benedict Wong menunjukkan skill akting terbaiknya sebagai salah satu aktor berbakat dari Asia.
Wong selalu menyajikan kemampuan yang totalitas dan indah seperti peran sebelumnya di Marvel Studios seperti Sang Chi And The Legend of Ten Rings hingga Doctor Strange: In The Multiverse of Madness.
Dalam sebuah wawancara, Benedict Wong mengakui karakter Da Shi sangat dekat dengan dirinya. Wong bahkan meriset beberapa laporan dan buku pedoman dari CIA agar lebih matang memerankan seorang inspektur polisi.
Sajian akhir episode selalu menarik
3 Body Problem selalu menyajikan sebuah misteri di tiap akhir episodenya. Strategi tersebut cukup jitu untuk membuat penonton merasa tertarik mengikuti perjalanan para ilmuwan hingga akhir cerita.
ADVERTISEMENT
Ada harapan, empati, dan teka-teki yang tersaji di tiap akhir episode. Tiga kata kunci tersebut membuat serial ini selalu menarik diikuti hingga akhir.