Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Review Ivanna: Spin Off Bersimbah Darah yang Kian Mewarnai Danur Universe
15 Juli 2022 13:02 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Film disutradarai oleh ahlinya horror slasher, Kimo Stamboel. Film menghadirkan banyak artis muda, seperti Caitlin Halderman, Jovarel Callum, dan Junior Roberts.
Ivanna mengangkat kisah salah satu hantu yang muncul di Danur 2: Maddah. Di film tersebut, sempat muncul hantu Ivanna yang digambarkan seram dan mengerikan.
Film Ivanna pun menceritakan kisah latar belakangnya dan memberi tahu penonton, mengapa ia bisa menjadi hantu seram dan mengerikan. Karena itu, film dikategorikan sebagai spin-off dari Danur.
Kisahnya sendiri berpusat pada tokoh Ambar (Caitlin Halderman) dan Dika (Jovarel Callum) yang terpaksa tinggal di sebuah panti setelah kematian kedua orang tuanya. Ambar sendiri diceritakan setengah buta dan tidak bisa melihat dengan jelas.
Mulanya, suasana panti terasa baik-baik saja. Sampai suatu ketika, Ambar serta Dika dan kawannya, Arthur (Junior Roberts) serta Agus (Shandy William) menemukan satu ruangan tersembunyi. Di ruangan itu, mereka menemukan patung tanpa kepala.
ADVERTISEMENT
Penemuan patung itu pun ternyata membawa malapetaka. Sebab, ternyata patung haus akan darah dan siap menyiksa siapa pun, tanpa pandang bulu.
Apa hubungan patung mengerikan itu dengan Ivanna? Bagaimana nasib Ambar dan para penghuni panti lainnya? Untuk mengetahui jawabannya, silakan saksikan Ivanna di bioskop-bioskop kesayangan kalian.
Film ini terasa sangat unik berkat sentuhan Kimo yang berperan sebagai sutradara. Ia tidak takut memasukkan ciri khasnya, yakni adegan horor bersimbah darah.
Jika dibandingkan dengan film-film lain di Danur Universe, Ivanna menjadi yang paling berbeda dan unik. Bisa dikatakan, Ivanna menambah sentuhan seru bagi para penggemar.
Pecinta Rumah Dara dan Ratu Ilmu Hitam pasti akan sangat menikmati film ini. Hanya saja, mungkin Ivanna akan terasa terlalu ekstrem bagi pecinta horor jump scare.
ADVERTISEMENT
Akting Caitlin Halderman sebagai Ambar yang setengah buta juga patut diacungi jempol. Penjiwaan dalam film membuat dirinya terlihat benar-benar tidak bisa melihat dengan jelas.
Penampilan tiga aktor senior, Yayu Unru, Rina Hassim dan Yati Surachman sebagai Kakek Farid, Oma Ida, dan Nenek Ani juga sangat apik. Ketiganya membuat penonton bisa merasakan empati mendalam pada film.
Ivanna juga menyajikan flashback kisah masa lalu ke era penjajahan Jepang. Penyanyi Hiroaki Kato yang memerankan Matsuya mampu tampil dengan sangat bengis di film ini.
Sinematografi Ivanna juga cukup apik. Meski hanya menyajikan horor di satu rumah, film ini terasa sangat kaya dan memiliki spektrum yang luar biasa seru untuk ditonton.
Ada transisi-transisi keren yang ditampilkan dan pastinya akan membuat penonton merasa kagum. Practical effect di film ini juga keren dan pas dengan porsinya.
ADVERTISEMENT
Kekurangan dari film ini hanya ada pada latar yang lagi-lagi mengambil latar di rumah tua. Sudah terlalu banyak film horor Indonesia yang menggunakan latar tersebut, seperti Pengabdi Setan, Ratu Ilmu Hitam, dan Kafir.
Namun, hal tersebut bisa dimaklumi. Sebab, Ivanna sejatinya hanya mengadaptasi novel dan akan sangat sulit jika latarnya harus diubah-ubah.
Lalu, CGI di film ini masih terasa sangat kasar. Mungkin ini jadi pekerjaan rumah bagi banyak sineas Indonesia untuk memperbaiki CGI di film-film mendatang.
Alur cerita di film ini juga cukup mudah ditebak. Jika saja sinematografi dan penokohan setiap karakternya tidak kuat, pasti film akan terasa membosankan.
Ya, film Ivanna masih tergolong layak untuk disaksikan. Segala kekurangan di film ini masih bisa tertolong berkat keseruan dan kengerian hantu tanpa kepala.
ADVERTISEMENT