Shenina Cinnamon dan Ajil Ditto Cerita Serunya Akting dengan Aktor Minang

Jajang C Noer dan sejumlah artis lainnya saat konferensi pers film Onde Mande di Senayan, Jakarta, Selasa, (13/6/2023). Foto: Agus Apriyanto

Shenina Cinnamon dan Ajil Ditto jadi dua pemeran pendukung utama di Onde Mande!, film drama komedi yang berbalutkan budaya Minang. Selain dituntut untuk berakting dengan bahasa Minang, di film ini keduanya juga harus bertemu dengan aktor-aktor asli Minang.

Shenina Cinnamon menceritakan pengalamannya syuting bareng aktor-aktor Minang. Menurutnya, semua terasa sangat seru dan menyenangkan.

"Enggak ada pressure sama sekali. Kita enggak deg-degan sama sekali, mereka seru (aktor Minang) enggak menakutkan dan justru sering sharing, diskusi," ungkap Shenina saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (13/6).

"Malahan karena dengerin mereka ngomong bahasa Padang, malah bikin gue pengin belajar," sambungnya.

Konferensi pers film Onde Mande di Senayan, Jakarta, Selasa, (13/6/2023). Foto: Agus Apriyanto

Aktor Ajil Ditto membagikan pengalaman lain dari Shenina. Meski menyenangkan, berakting dengan aktor asli Padang memang cukup bikin deg-degan.

"Kayak sama Om Jose (Rizal Manua), kalau lagi berakting gitu dia suka improve tiba-tiba dengan bahasa Padang. Ya, kita yang bahasa Padangnya kurang, kan jadi kayak, aduh ini jawabnya gimana ya. Tapi seru kok malah lucu," ujar Ajil.

Selain Shenina Cinnamon dan Ajil Ditto, film Onde Mande! juga menghadirkan dua artis senior, Jajang C Noer dan Jose Rizal Manua. Ada pula Emir Mahira dan Shahabi Sakri.

Emir Mahira dan sejumlah artis lainnya saat konferensi pers film Onde Mande di Senayan, Jakarta, Selasa, (13/6/2023). Foto: Agus Apriyanto

Sinopsis Film Onde Mande!

Film Onde Mande! bercerita tentang Angku Wan (Musra Dahrizal), pensiunan guru yang hidup sebatang kara di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat. Suatu hari, Angku memenangkan undian dari sebuah perusahaan sabun.

Hadiah bernilai miliaran rupiah tersebut akan ia gunakan untuk tujuan yang mulia, yaitu membangun desa demi kesejahteraan bersama. Namun, Angku meninggal dunia.

Tim dari perusahaan sabun pergi ke desa di tepi Danau Maninjau untuk memverifikasi daya Angku. Di sinilah warga desa mulai menyusun siasat agar tetap bisa mendapatkan uang tersebut dan membangun desa.